The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Hujan Sulitkan Perajin Besek

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

RainMUNCAR – Hujan yang turun belakangan ini ternyata juga berdampak kurang baik terhadap perekonomian masyarakat. Salah satu yang merasakan itu adalah perajin besek ikan pindang (gudhung) in Bawah Village, Muncar District. Hujan berimbas terhadap hasil produksi tempat kukus ikan tersebut. Ditemui di tempat usahanya, Untung mengaku hujan memang menyulitkan dirinya dalam membuat besek ikan pindang.

Because, sayatan bambu sebagai bahan utama pembuatan tempat ikan tersebut menjadi sangat sulit dikeringkan. “Setelah dikupas, sayatan bambu itu harus dijemur. Kalau nggak ada panas, ya repot,"Account". Kekurangan sinar matahari juga berdampak terhadap besek yang sudah jadi. Bila sayatan bambu kurang kering, maka besek yang dihasilkan berpotensi ditumbuhi jamur. If it happens, besek tersebut harus dijemur kembali.

Nevertheless, musim hujan kali ini masih bisa disiasati Untung, sehingga belum berpengaruh banyak terhadap produksi besek yang dia geluti. Especially, bambu sebagai pembuat dasar besek juga tidak sulit dicari. In a day, Untung bisa menghasilkan 100 besek seharga Rp 12 thousand. “Kalau pas ikan ramai, harganya bisa naik menjadi Rp 15 ribu per 100 besek,” ujar Supi, perajin besek lain. Supi yang menggeluti usaha tersebut sejak tahun 1972 say, besek buatannya banyak diminati masyarakat. Besek produksinya juga dikirim ke beberapa kota, seperti Situbondo dan Jember. (radar)