The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Health  

Jumlah Penderita Menurun, Banyuwangi Tetap Waspada DBD

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Photo: Merdekacom

BANYUWANGI – Selain penyebaran virus corona, Dengue Hemorrhagic Fever (DBD) juga menjadi ancaman bagi masyarakat.

Reported from banyuwangikab.go.id, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meminta masyarakat untuk juga waspada terhadap penyakit ini, salah satunya lewat pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Dinas Kesehatan Banyuwangi sudah melakukan gerakan serentak PSN di seluruh wilayah bersama dengan masyarakat untuk membersihkan lingkungan. Kepedulian akan lingkungan sehat ini kunci dari pencegahan,” said Regent Anas.

Bupati Anas juga mengunjungi pasien penderita Demam Berdarah yang tengah dirawat di rumah sakit umum daerah (hospital) Blambangan.

Bupati Anas menyebut, gerakan PSN ini dilakukan dengan gerakan 3M yaitu, menutup, drain, dan mengubur. Besides that, juga membangun hidup bersih dan sehat.

Antara lain dengan gerakan 3 M, menguras tempat tempat air, menutup tempat penampungan air, kemudian mengubur barang bekas. Termasuk juga kemungkinan adanya sarang-sarang nyamuk dimana-mana, kemudian juga membangun hidup bersih,” said Regent Anas.

Meanwhile, public health Office (Health Office) Banyuwangi telah mencatat mulai Januari hingga bulan Maret ini ada sekitar 39 orang terkena penyakit demam berdarah dengue (DBD). Sementara periode yang sama pad tahun 2019, recorded 71 person.

Jumlah penderita DBD masih lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Tapi kita tetap tingkatkan kewaspadaan,” terang Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr. Wiji Lestariono

Disampaikan dia, hingga saat ini sejak Januari hingga Maret yang meninggal akibat DBD di Banyuwangi mencapai 2 person. Therefore, pihaknya meminta warga Banyuwangi mewaspadai demam berdarah tahun ini.

DBD ini penyebaranya cukup melalui nyamuk aedes aegypti. Langkah pencegahannya ya masyarakat harus melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk,” kata dr. Rio, his familiar greeting.

he added, seluruh kecamatan di Banyuwangi masuk daerah rawan atau endemis demam berdarah. Karena kasus DBD masih ditemukan hampir diseluruh wilayah di Banyuwangi.

Sehingga untuk menekan angka penyebaran DBD tersebut, pihaknya telah menerjunkan kader juru pemantau jentik nyamuk atau jumantik di setiap puskesmas.

Jumantik ini ditugaskan untuk memantau jentik nyamuk di setiap lingkungan dan rumah warga. Tahun ini dinkes juga melakukan upaya lebih serius untuk membersihkan lingkungan dengan segera melakukan pengecekan jika terjadi indikasi terkait dengan demam berdarah termasuk juga untuk jemput bola bagi warga yang terindikasi,” he concluded.