The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Kedelai Lokal Melimpah

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – Di tengah gejolak harga tahu dan tempe akibat kelangkaan pasokan kedelai impor, ternyata stok kedelai lokal di Banyuwangi justru melimpah. Produksi kedelai lokal hingga Juli 2013 reach 27.717 ton. even though, jumlah kebutuhan pasar atas komoditas tersebut selama periode yang sama “hanya” 5.859 ton. It means, ketersediaan kedelai di Bumi Blambangan mencapai 21.858 ton.

Kepala Dinas Perindustrian, trade, and Mining (Scattered) Banyuwangi, Hary Cahyo Purnomo mengatakan, stok kedelai lokal di Banyuwangi aman hingga enam bulan ke depan. “Persediaan kedelai lokal di Banyuwangi sampai Juli 2013 reach 21.858 ton aman untuk enam bulan ke depan,he said yesterday (4/9). Harry menjelaskan, gejolak harga tahu dan tempe di Banyuwangi disebabkan para produsen lebih memilih kedelai impor sebagai bahan baku tempe dan tahu.

even though, harga kedelai impor sangat terpengaruh pelemahan nilai mata rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). “Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terjadi sejak 26 Agustus sangat berpengaruh terhadap harga kedelai impor. At the moment (yesterday) harga kedelai impor di pasaran Banyuwangi mencapai Rp 8.800 per kilogram (Kg). even though, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah menetapkan harga pokok penjualan (HPP) kedelai sebesar Rp 7.450 per Kg,he explained.

Meanwhile, produsen tahu dan tempe di Banyuwangi lebih memilih menggunakan kedelai impor sebagai bahan baku produknya. Itu dilakukan demi mempertahankan kualitas tahu dan tempe lantaran kualitas kedelai impor dinilai bagus. "Because of that, ada dua alternatif yang dipilih para produsen tahu dan tempe, di antaranya menaikkan harga jual atau memperkecil ukuran tahu dan tempe tersebut," he explained. Further said, di saat harga kedelai impor melambung hingga sekitar Rp 8.800 per kilogram (Kg), harga kedelai lokal tidak mengalami kenaikan signifi kan, yakni sekitar Rp 7.500 up to Rp 7.750 per Kg. (radar)