The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Stable and Floating Chart Fishermen Highlight

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Salah-satu-bagan-milik-nelayan-yang-dibuat-menangkap-ikan-di-sekitar-perairan-Semenanjung-Sembulung,-Muncar,-yesterday

MUNCAR – There are many floating and floating charts around Muncar waters, dikeluhkan oleh para nelayan. Because, selain jumlahnya yang semakin banyak, alat tangkap yang dipakai tidak sesuai dengan aturan yang ada.

Khotibin, 43 Salah seorang nelayan Muncar, Khotibin, 43, mengatakan pada tahun 1997 bagan apung di perairan Muncar jumlahnya sangat terbatas dan bias dihitung jari. Itu pun, kedalamanan sekitar 100 meter. Sedang bagan tancap berada di sekitar bibir pantai.

But right now, jumlah bagan apung mulai dari semenanjung Sembulungan hingga kawasan Teluk Biru yang dibuat lokasi penangkaran budi daya mutiara PT Disti Mutiara Suci, semakin banyak. “ Lahan tempat kawasan nelayan menangkap ikan sudah mulai berkurang,He said.

Yang lebih memprihatinkan lagi, terang Khotibin, alat tangkap berupa jaring pada bagan apung menggunakan mata jarring di bawah satu inch, yakni ¾ inchi dan ½ inchi. Impact, it's clear, benih ikan yang masih kecil ikut tertangkap oleh mata jarring bagan apung tersebut.

“Mestinya mata jaring yang digunakan itu satu inch, sehingga mata ikan lebih besar dan bibit ikan tidak ikut terjaring," he explained. The irony, alat tangkap mata jaring nelayan bagan apung tersebut seperti dibiarkan oleh dinas perikanan dan kelautan (disperiklut) Banyuwangi.

Jika penangkapan ikan dengan mata jaring yang tidak sesuai itu terus berlanjut dan dibiarkan, maka itu bias merusak ekosistem laut. Dampak lebih besar, he still said, para nelayan Muncar tidak bias mencari ikanbesar karena bibitnya sudah banyak tertangkap mata jarring bagan apung dengan ukuran yang lebih kecil.

“Kami mohon ini segera jadi perhatian, dan biar ditertibkan," he asked. Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Banyuwangi, H. Hassan Basri, mengatakan untuk bagan tancap dan apung itu idealnya memang menggunakan alat tangkap dengan mata jaring ¾ inchi. Jika menangkap ikan yang lebih besar biasanya menggunakan mata jarring satu inchi.

“Jaring untuk menangkap ikan itu ada aturannya," he said. Meanwhile, nelayan bagan tancap dan bagan apung sudah mulai memanen ikan mulai jenis ikan teri, semenit, dan cumi-cumi berukuran kecil. Teknis menangkap ikan dengan bagan, quite simple, yakni menggunakan lampu penerangan cahaya pada malam hari, setelah ikan berkumpul jaring diangkat dari dasar laut.

“Hasilnya lumayan, dalam semalam bisa panen hingga 50 kilogram ikan dengan berbagai jenis,he explained. Bagan sendiri, it's clear, dibangun mirip rumah di tengah laut. Jika bagan apung bisa berpindah-pindah tempat, maka bagan tancap didirikan pada daerah yang dangkal dan tidak bisa bepindah-pindah. (radar)