The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Ensure Adequacy of Sacrificial Animals, Banyuwangi Regency Government Inspects Sacrificial Animal Sellers

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – Peringatan hari raya Idul Adha semakin dekat. Ini merupakan momentum dimana warga mulai mencari hewan kurban terbaik untuk dikurbankan. Kesempatan itu pun ditangkap para penjual hewan kurban yang berjualan dan menyediakan hewan kurban terbaiknya.

Agar kualitas hewan kurban terjaga, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melakukan inspeksi mendadak (inspection) ke sejumlah pedagang hewan ternak yang tersebar di beberapa tempat, Thursday (24/8). Antara lain di Jl. Gajahmada, Jl Kepiting, Kelurahan Singotrunan dan Kecamatan Glagah.

Dijelaskan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuwangi, Arief Setiawan, tahun ini stok kambing untuk kurban di Banyuwangi yang dijual oleh pedagang-pedagang di pinggir jalan berjumlah 363 tail. Totally there 13 trader. Jumlahnya menurun dibanding tahun lalu yang mencapai 20 trader.

Menurun mungkin karena banyak masyarakat yang langsung mencari ke peternak. Seperti kemarin, sudah ada yang langsung membeli di sentra kambing di Kelurahan Gombengsari, Kalipuro District,” the light.

Di Gombengsari, imbuh Arief, masing-masing kambing dikeluarkan di halaman rumah tiap-tiap warga. Tujuannya adalah sebagai etalase yang memperkenalkan potensi kambing di wilayah tersebut. “Cadangan makanan kambing di sana melimpah di sekitar kebun kopi,” ujar Arief.

Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuwangi, populasi kambing di Banyuwangi saat ini mencapai 126.887 tail. Of these, 13 ribu populasi kambing terpusat di Gombengsari. Sedangkan stok untuk kambing yang layak untuk kurban mencapai 7500 tail. Sementara untuk populasi sapi, reach 115 ribu ekor. Dari angka tersebut, Kabupaten Banyuwangi sudah bisa menyuplai kebutuhan kambing dan sapi untuk daerah lain.

Banyuwangi sudah menjadi penyuplai bibit kambing ke Bali dan daerah lain. Dan setiap jelang Idul Adha, selalu ada pengawasan di tempat penyembelihan,”jelas Arief.

Meanwhile, Romlah (58) salah satu pedagang kambing di Jl. Gajahmada, Kelurahan Mojopanggung mengatakan, rata-rata dia menjual kambing kurban dengan harga Rp 1,5 up to Rp 3,5 million. Kambing yang dijual Romlah juga mengambil dari Kalipuro.

Saya ambilnya dari Kalipuro. Nanti mulai ramai pembeli biasanya H-4. Kalau pembeli kurang puas kompensasinya bisa diganti,” the light.

Menurut Romlah, stok kambing di Banyuwangi termasuk untuk sapi sangat memenuhi. Dia hanya khawatir bila ada hewan luar daerah yang masuk ke Banyuwangi sehingga merusak harga pasaran.

“Now 95 persen laku. Kalau stok kambing di Banyuwangi sendiri sangat mencukupi, yang ditakutkan itu kalau ada kiriman dari luar,” he said. (banyuwangikab.go.id)