The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Poliwangi Dibantu APBD Rp 2 M

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

poliwangiUntuk Operasional Masa Transisi

BANYUWANGI – Meski sudah resmi menyandang status sebagai perguruan tinggi negeri (PTN), tapi Pemkab Banyuwangi masih menyuplai anggaran operasional Politeknik Banyuwangi (Poliwangs). In the year 2014 coming, angga ran pendapatan dan belanja dae rah (APBD) mengucurkan dana hibah sebesar Rp 2 billion. Walau sudah menjadi PTN, tapi Bupati Abdullah Azwar Anas berkomitmen ikut cawe-cawe dalam mengembangkan Po liwangi.

Kemajuan Poliwangi saat ini masih jauh dari impian Pemkab Ba nyuwangi agar Kota Gandrung memiliki PTN yang diperhitungkan di Indonesia. Agar target itu tercapai, Bupati Anas mengaku akan ikut ikhtiar mengembangkan dan memajukan Poliwangi. Saat bertemu Sekretaris Dirjen Pendidikan Tinggi (Dictations) Kemendiknas, Bupati Anas juga menyampaikan komitmennya demi Poliwangi menjadi PTN bergengsi.

Not only that, Bupati Anas juga bertekad menjadikan Poliwangi sebagai PTN yang kental dengan ciri khas lokal dengan wawasan global. Because of that, semua bangunan baru di Poliwangi harus menggunakan arsitektur modern dan arsitektur bangunan khas Banyuwangi tempo dulu. “Kementerian Pendidikan sepakat dengan prakarsa pemerintah daerah ini,He said. Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Slamet Kariyono menambahkan, anggaran hibah Rp 2 miliar dalam APBD 2014 merupakan salah satu bentuk konkret komitmen pemerintah daerah.

Anggaran hibah itu dalam rang ka mendukung operasional Poliwangi selama masa transisi dari PTS ke PTN. Bantuan hibah Rp 2 that billion, said Slamet, juga merupakan ke sepakatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ministry of Education and Culture) dengan pemerintah daerah yang tertuang dalam SK penegerian Poliwangi. Dalam SK itu disebutkan, selama kurun waktu dua tahun sejak menjadi PTN, pemerintah daerah wajib membantu anggaran operasional.

Poliwangi resmi menjadi PTN tahun 2012. In the year 2013 this, ungkap Slamet, APBD Banyuwangi masih mengucur ke PTN tersebut sebagai dana hi bah. In the year 2014 later, ban tuan hibah untuk Poliwangi me rupakan yang kali kedua. Setelah tahun 2014, pe merintah daerah tidak lagi berkewajiban membantu anggaran operasional Poliwangi. In the year 2015, seluruh anggaran operasional Poliwangi akan di tanggung APBN melalui rekening Kementerian Pen didikan dan Kebudayaan.

“Bantuan hibah Rp 2 billion years 2014 itu merupakan kewajiban terakhir pemerintah daerah membantu operasional Poliwangi,” tambah ketua TAPD yang juga menjabat sekretaris Kabupaten Banyuwangi itu. As previously reported, in the year 2014 men datang APBN mulai mengu curkan dana puluhan miliar untuk Poliwangi. Untuk pengembangan sarana gedung perkuliahan dan laboratorium, APBN mengucurkan dana sebesar Rp 65 billion.

Dana APBN Rp 65 miliar yang mengucur ke Poliwangi itu belum termasuk anggaran operasional. Itu hanya dana pengembangan. Terkait anggaran operasional, APBN menyediakan anggaran tersendiri. “Budget Rp 65 miliar itu hanya anggaran pengembangan fisik. Anggaran operasional ada sendiri,” tegas Direktur Poliwangi, Asmuji. Anggaran pengembangan yang diterima Poliwangi Rp 65 miliar itu merupakan kucuran terbesar yang diterima PTN se-Indonesia. Sejumlah PTN lain juga menerima dana pengembangan dari APBN, tapi tidak sebesar yang diterima Poliwangi. (radar)