The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Produksi Salak Pondoh Menurun

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

salakKarena sering turun hujan dan hama tikus
IMAGE – Musim penghujan berpengaruh terhadap pertumbuhan buah salak. Karena hampir setiap hari turun hujan, pam petani salak jenis pondoh banyak yang mengaku merugi karena produksinya menurun. Salah satu petani pondoh, Suyitno, 39, asal Dusun Glowong, Wringinagung village, Gambiran District, mengatakan hasil panen salak mengalami penurunan di banding panen salak tahun lalu.

“Hasilnya tidak sebanyak tahun lalu, sekarang ini banyak buah salak yang rontok karena hujan,” he said. Pada panen salak tahun ini, it's clear, hanya bisa mengantongi uang sebesar Rp5 juta. Compared to last year, pendapatan itu menurun drastis. “Pada panen tahun lalu, saya dapat uang sampai Rp 15 million,” ungkapnya Bila dilihat dari bunga bakal buah, light him, kondisinya cukup normal. Tapi karena sering turun hujan, buah salak itu banyak yang rontok.

Banyak buah salak rontok sebelum panen," he said. Selain cuaca, he still said, faktor hama seperti tikus juga menjadi salah satu penyebab menurunnya produksi salak. “Kalau diserang tikus, buah salak banyak yang busuk, explained Suyitno. Menjelang pergantian tahun, permintaan salak mengalami kenaikan. Namun karena panen tidak maksimal, akhimya banyak pedagang yang kebingungan. “Permintaan salak dari pedagang cukup tinggi, tapi tidak bisa terpenuhi karena buah banyak yang rontok itu,” he said.

Meanwhile, salah satu pedagang eceran salak pondoh, Muzayanah, 37, mengatakan saat ini menjual salak dengan harga Rp 7.000 per kilogram. Sedang untuk salak biasa, hanya Rp 3.000 per kilogram. Selain lebih mahal dan laris, he continued, menjual salak pondoh berisiko karena lebih cepat membusuk. “Kalau jual dua hari tidak habis, harus menyutir, makanya diusahakan harus ltabis,” ujar pedagang Pasar Tegalsari, Kecamatan Tegalsari ini.(radar)