The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Tiga Napi Dapat Remisi Natal

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Meanwhile, warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) selalu mendapatkan remisi saat hari besar keagamaan, termasuk Natal tahun ini. Di Lembaga Pemasyarakatan (Pages) Kelas IIB Banyuwangi, ada tiga dari 11 narapidana beragama Kristen telah mendapatkan remisi Natal.

Dari tiga napi yang dapat remisi, mereka hanya mendapatkan potongan masa tahanan, tidak ada yang langsung bebas. Kalapas Banyuwangi Arimin melalui Kasi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik (Bimnadik) Sunaryo said, ketiga napi itu mendapatkan remisi dengan waktu pemotongan masa tahanan ber-eda-beda. Dua napi mendapatkan remisi selama satu bulan, sementara satu napi mendapatkan remisi selama 15 day.

”Tiga penghuni lapas yang mendapatkan remisi semuanya terjerat kasus narkoba. Mereka berjenis kelamin laki-laki semua, ” kata Sunaryo. Remisi khusus Natal ini sama halnya dengan remisi pada hari raya Idul Fitri bagi umat Islam. Meski sudah menjadi hak wajib bagi narapidana, namun pihaknya tetap menyeleksi napi mana saja yang memang layak mendapatkan remisi tahanan sebelumnya.

”Sesuai aturannya yang mendapat kan remisi adalah napi yang berkelakuan baik selama berada di dalam penjara dan minimal sudah menjalani enam bulan masa tahanan,” he added. Meanwhile, hak-hak terhadap WBP tetap diberikan oleh Lapas Banyuwangi.

Previously, dalam momen peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW telah dilakukan tobat masal bagi penghuni lapas. Bertepatan dengan Natal kemarin, napi yang beragama Kristen tetap diberikan fasilitas untuk merayakan Natal.

Secara khusus petugas Lapas yang tergabung dalam tim Gabriel dari Lapas Banyuwangi juga di bentuk agar perayaan Natal berjalan dengan baik. Pada perayaan Natal kemarin dikoordinir langsung oleh Pendeta Risky Halim. Setelah acara kebaktian, seluruh penghuni Lapas juga diberikan bingkisan Natal secara gratis.

”Penghuni lapas beragama Nasrani juga berhak Natalan di dalam Lapas. Ini sebagai bentuk saling menghormati umat beragama,” timpal Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP), Eko Ari Wibowo. (radar)