Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Meningkatkan Kondisi Tanggap Bencana

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

MUSIM hujan memang telah berlalu. Sesuai prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim hujan di wilayah Banyuwangi dan sekitarnya seharusnya sudah berakhir Maret lalu. Selama ini, musim hujan dianggap sebagian orang sebagai masa yang rawan bencana. Pada puncak musim hujan pada Desember, Januari, dan Februari lalu, guyuran biasanya hujan turun disertai angin puting beliung.

Nah, sejak pertengahan Maret lalu hujan diprediksi sudah habis. Demikian pula ketika memasuki bulan April saat ini. Namun, yang terjadi kali ini sungguh di luar kebiasaan. Ketika cuaca tengah panas-panasnya, tiba-tiba gumpalan mendung menyelimuti langit Bumi Blambangan. Tak butuh lama, hujan deras langsung mengguyur Kota Gandrung, terutama di beberapa kecamatan di wilayah Banyuwangi Selatan.

Tak hanya genangan air yang ditemui di kawasan tersebut sore kemarin. Sebab, angin lesus alias puting beliung juga menyapu sebagian wilayah Desa Sukonatar, Kecamatan Srono. Akibat sapuan angin kencang itu, beberapa pohon besar tumbang. Tiang listrik juga ambruk dan sempat memancarkan percikan api. Bahkan, rumah seorang warga rusak setelah tertimpa pohon tumbang.

Memang, dari hasil pendataan sementara tadi malam, tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut. Tetapi, munculnya bencana hujan deras disertai angin lesus kali ini harus mampu menggugah kesadaran dan kewaspadaan kita. Berkaca dari kejadian tersebut, sebenarnya ada hal lain yang layak diacungi jempol. Warga setempat sudah cukup tanggap terhadap bencana. Begitu tahu ada angin kencang, mereka langsung berteriak memberi tahu seluruh warga agar keluar rumah. Dengan upaya dan reaksi tanggap bencana tersebut, korban jiwa akibat bencana alam bisa diminimalkan.

Langkah tanggap bencana ini memang perlu ditingkatkan tanpa memandang waktu dan musim. Terlebih, bencana hujan-angin yang terjadi di Sukonatar kemarin terjadi di luar musim hujan. Memang harus ada upaya pencerahan kepada seluruh lapisan masyarakat tentang tanggap bencana (radar)