Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Sebar Tujuh Pendeteksi Tsunami

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Topografi wilayah Banyuwangi yang begitu beragam tidak dapat dimungkiri mengakibatkan tingkat kerawanan bencana alam cenderung tinggi. Potensi tanah longsor mengancam penduduk yang bermukim di wilayah perbukitan. Bencana tsunami berpotensi melanda kawasan permukiman penduduk di sekitar pantai. Beruntung, pada tahun anggaran 2013 kali ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi mendapat bantuan sejumlah peralatan pendeteksi bencana.

Peranti pendeteksi bencana itu siap dipasang di sejumlah kawasan rawan di Bumi Blambangan. Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi, Wiyono mengatakan, pihaknya mendapat bantuan dua unit alat pendeteksi pergerakan tanah dan delapan unit peranti sistem peringatan tanah longsor dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jatim. Tidak hanya itu, BPBD Banyuwangi juga mendapat bantuan tujuh unit alat peringatan dini tsunami dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Dikatakan, dua peralatan pendeteksi pergerakan tanah tersebut sudah dipasang di kawasan rawan longsor padat penduduk, yakni di Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran. Alat pertama dipasang Juli lalu, sedangkan alat kedua dipasang awal Desember. “Alat tersebut berfungsi memberikan peringatan berupa bunyi yang berbeda mulai tingkat waspada, siaga, hingga awas,” ujarnya. Menurut Wiyono, pihaknya sudah menyosialisasikan masing- masing bunyi peringatan tersebut kepada masyarakat Desa Kandangan.

“Desa Kandangan dipilih sebagai lokasi penempatan sistem peringatan pergerakan tanah, karena di desa tersebut beberapa kali terjadi longsor,” kata dia. Wiyono menambahkan, pihaknya juga menerima delapan unit alat peringatan tanah longsor berbentuk panel elek trik dari Dinas ESDM Jatim. Rencananya, masing-masing peralatan tersebut akan di pasang di sejumlah titik hari ini (6/11).

Alat yang berfungsi mem berikan peringatan berupa tu lisan bagi pengguna jalan di kawasan rawan longsor, itu masingmasing dipasang dua unit dikawasan tanjakan Erek-erek dan di Desa Pakel, Ke camatan Licin; serta dua unit di Gunung Kumitir, Kecamatan Kalibaru. Alat serupa akan di pasang satu unit di Desa Jelun, Kecamatan Glagah, dan Desa Bimorejo, Kecamatan Wong so rejo.

 Sementara itu, dalam waktu dekat Banyuwangi akan mendapat bantuan tujuh unit alat peringatan dini tsunami dari BNPB. Tsunami early warning system bantuan BNPB itu akan di pasang di Pantai Pancer dan Pantai Rajekwesi, Kecamatan Pesanggaran; Pantai Lampon, Kecamatan Siliragung; dan Pantai Grajagan, Kecamatan Purwoharjo.

Alat lain ren cananya akan dipasang di Pantai Muncar, Kecamatan Mun car; Pantai Blimbingsari, Ke camatan Rogojampi; dan Pantai Boom, Kecamatan Banyuwangi. Wiyono menambahkan, pema sangan alat pendeteksi dini tsunami itu dititikberatkan di kawasan Pantai Selatan yang berhubungan langsung dengan Sa mudera Indonesia. Sebab, di kawasan pantai sebelah timur Banyuwangi ada sejumlah “penghalang” tsunami, yakni semenanjung Sembulungan, Muncar, dan Pulau Bali. (radar)