Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Seribu Pendekar Ikuti Silat On The Sea di Banyuwangi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Kementerian Pemuda dan Olahraga menggelar pagelaran Silat On The Sea di rumah apung Pantai Bangsring, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (17/11/2018). Pagelaran yang diikuti seribu pendekar ini saling unjuk gigi menampilkan atraksi silat di atas air dan underwater.

Sebanyak seribu pendekar pencak silat dari berbagai organisasi di Banyuwangi saling unjuk gigi pada pagelaran Silat On The Sea. Pagelaran silat ini merupakan salah satu atraksi olahraga yang dipadukan dengan pariwisata dengan harapan agar bisa mengangkat derajat budaya asli Indonesia lebih dikenal di dunia internasional sekaligus sebagai ajang promosi seni pencak silat.

Pagelaran ini diawali dengan apel seribu pendekar dan pembacaan ikrar untuk keutuhan NKRI dan serangkaian teaterikal silat diatas rumah apung.

Silat on the sea ini dibagi menjadi dua bagian yakni silat di atas air dan di bawah air. Untuk mengikuti pagelaran ini para peserta harus menyiapkan latihan khusus. Karena gelanggang yang menjadi tempat untuk atraksi berbeda dari biasanya.

Ketua panitia silat on the Sea, Ikhwan Arief, mengatakan, event ini merupakan salah satu upaya untuk mempromosikan dan membudayakan silat yang merupakan budaya asli Indonesia di mata masyarakat maupun dunia internasional. Selain itu, kegiatan ini juga untuk menarik para wisatawan untuk berkunjung ke Banyuwangi.

“Maksud tujuan silat on the sea ini yang pertama mempromosikan dan membudayakan silat di masayarakat maupun di dunia internasional. Kita letakkan di Banyuwangi menarik kunjungan wisatawan ke Banyuwangi. Untuk apel seribu peserta termasuk ikrar terhadap keutuhan NKRI dan istigasah, teatrikal pencak silat di atas rumah apung maupun di bawah laut dan pertandingan pencak silat yang melayang diatas air,” ujarnya.

Dalam pagelaran silat on the sea ada serangkaian kegiatan yang ditampilkan di antaranya apel seribu pendekar, teaterikal pencak silat di atas laut, memainkan jurus silat di bawah laut dan ditutup dengan pertandingan silat di atas laut.

Meski baru pertama kali, para peserta merasa senang dan sangat luar biasa bisa tampil di atas air laut di Selat Bali.

“Alhadmulillah ada, tapi kesiapan khususnya mendadak sekali, sangat luar biasa. Air yang membuat lebih berat, buat main di gelanggang speed nya ada powernya ada, kalau di atas air lebih berat, ini pertama kali di Banyuwangi seribu pesilat,” ujar Salsabila, salah satu pesilat yang ikut ajang ini.

Berbeda dengan Aura Rinjani, peserta dari universitas negeri Brawijaya Malang. Dirinya sangat kagum mengikuti silat on the sea ini. Meski baru pertama kali, ia harus melewati banyak tantangan dengan arus yang kencang di bawah laut agar bisa tampil maksimal di bawah air.

“Seru asyik, dan tentunya banyak tantangannya, banyak arus di dalam air arusnya kencang, dan baru latihan. Susahnya harus stay di panggung jadi harus pakai pemberat dan harus seimbang,” ujarnya.

Seni pencak silat ini sudah dipertandingkan secara resmi pada gelaran Asian Games 2018. Rencananya induk olahraga pencak silat dunia yaitu persekutuan pencak silat antar bangsa, pesilat bertekad agar silat bisa dipertandingkan di olimpiade. Sehingga sangat membutuhkan peran dari berbagai pihak untuk lebih mengenalkan silat di dunia internasional.