Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

16 Ribu Siswa Ikuti Unas

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

16BANYUWANGI – Pagi ini, sebanyak 16.068 siswa SMA/sederajat akan bertarung menghadapi Ujian Nasional (Unas) 2014. Pengamanan ketat pun telah disiapkan aparat kepolisian. Sebanyak 487 personel korps baju cokelat,itu akan diterjunkan mengamankan pelaksanaan ujian yang sangat menentukan kelulusan siswa tersebut. Kapolres Banyuwangi, AKBP Yusuf mengatakan, pihaknya menyiapkan 487 personel untuk mengamankan
pelaksanaan unas tingkat SMA.

Setiap satuan pendidikan penyelenggara unas akan dijaga sekitar sepuluh personel. “Personel yang akan bertugas melakukan pengamanan unas sudah kita siapkan. Setiap petugas kepolisian yang masuk ke lingkungan sekolah, tidak boleh mengenakan seragam dinas,” ujarnya. Sementara itu, segala persiapan pelaksanaan Unas 2014 terus digeber. Naskah soal unas yang sejak beberapa hari lalu diamankan di ruangan khusus Mapolres Banyuwangi, kemarin didistribusikan ke masing-masing polsek. 

Sebelum pendistribusian dilakukan, tiga pihak pemegang kunci gembok ruangan khusus tempat soal unas, itu disimpan secara bersama-sama melakukan pembukaan gembok tersebut. Tiga pemegang kunci gembok itu masing-masing Pelaksana Tugas (Plt) kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Dwi Yanto; Kapolres Yusuf; dan koordinator pengawas unas unsur perguruan tinggi (PT) asal Universitas Jember (Unej).

Kapolres Yusuf menambahkan, pihaknya selalu melaksanakan pengawalan pada setiap tahap pendistribusian soal unas. Baik pada saat pengambilan soal di Surabaya ke Banyuwangi, pendistribusian ke dari Mapolres Banyuwangi ke masing-masing polsek kemarin, maupun saat soal tersebut didistribusikan dari polsek ke masing-masing sekolah mulai pagi ini. Lebih jauh dikatakan, penyimpanan soal selama berada di mapolsek, pengamanan ketat juga diberlakukan. 

Sama seperti saat soal unas disimpan di mapolres, ruangan khusus mapolsek yang digunakan menyimpan dokumen negara yang bersifat sangat rahasia, itu akan digembok rangkap tiga. “Setiap pihak yang terkait, baik kapolsek, pengawas, dan pihak dispendik masing-masing memegang satu kunci. Jadi, pintu ruang khusus itu hanya bisa dibuka jika ketiga pihak tersebut membuka secara bersama-sama,” paparnya.

Sementara itu, Plt. Kadispendik Dwi Yanto mengatakan, soal unas yang disimpan di masing-masing polsek, selanjutnya akan didistribusikan ke sekolah penyelenggara unas setiap pagi sesuai mata pelajaran yang diujikan. “Setiap pagi soal diambil oleh ketua sub rayon untuk disalurkan ke masing- masing satuan pendidikan dengan pengamanan petugas kepolisian dan pengawasan PT,” pungkasnya. (radar)

Kata kunci yang digunakan :