Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Aksi Tandingan di Depan Kantor PCNU

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

aksiitu, peringatan hari lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-90 di Banyuwangi diwarnai protes kemarin (9/6). Itu terjadi lantaran pintu gerbang kantor Pengurus Cabang (PC) NU Banyuwangi digembok. Padahal, sekitar 50 orang warga yang mengatasnamakan forum MWC NU Banyuwangi hendak menggelar pengajian dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) NU di lokasi tersebut. Tak pelak, puluhan anggota forum tersebut meradang.

Mereka menuding para pengurus PCNU yang di hari bersamaan dilantik di Pondok Pesantren (Ponpes) Mabadi’ul Ihsan, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, sengaja menzalimi mereka. Bahkan, lantaran pintu gerbang kantor PC NU Banyuwangi digembok, peringatan Harlah NU, itu pun dilakukan di atas trotoar tepat di depan kantor yang berlokasi di jalan Ahmad Yani Banyuwangi tersebut.

Sejumlah tokoh antara lain, H. Ikrom Hasan (mantan pengurus PC NU Banyuwangi); Kiai Syamsul Ma’arif asal Ketapang, Kecamatan Kalipuro; dan Ketua Ranting NU Plampangrejo, Cluring, Kiai Nurhadi tampak hadir dalam acara tersebut. Informasi yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, kalangan MWC NU yang mengadakan acara di depan kantor PCNU Banyuwangi adalah mereka yang menolak hasil Konferensi Cabang (Konfercab) yang dilaksanakan di Ponpes Darussalam, Blokagung, Kecamatan Tegalsari, Januari 2013 lalu.

Alasannya, kepengurusan PCNU yang dilantik kemarin merupakan hasil dari proses yang sangat tabu dalam tubuh organisasi NU, yakni riswah alias money politics. Ketua Forum MWC NU Banyuwangi, Imam Hudori mengatakan, pihaknya memang mempersoalkan kepengurusan PC NU yang dilantik kemarin. ”Praktik suap menyuap itu dilakukan oleh pengurus terpilih yang hari ini (kemarin, Red) dilantik,” tudingnya.

Imam mengklaim telah melaporkan praktik politik uang dalam Konfercab NU Banyuwangi tersebut kepada Pengurus Wilayah (PW) NU Jawa Timur dan Pengurus Besar (PB) NU. “Bukti riswah tersebut ada. Bukti investigasi dari tim PW NU Jatim juga sudah kita pegang. Dan sudah terbukti bahwa pemilihan (kepengurusan PCNU Banyuwangi) dalam Konfercab di Blok Agung, benar-benar menggunakan intrik money politics. Ini suatu kemunkaran. Kita punya kewajiban untuk meluruskan.

Menurut kami, pengurus yang hari ini (kemarin, Red) dilantik itu tidak sah,” cetusnya. Sementara itu, pengurus MWC NU Genteng, Sentot Hariyanto menyesalkan aksi gembok pagar kantor PCNU Banyuwangi tersebut. Menurut dia, langkah tersebut adalah bentuk ketidakdewasaan para pengurus PCNU Banyuwangi. “Ini bentuk kezaliman yang tidak bisa ditoleransi,” katanya.

Sentot menambahkan, sebagai warga yang menginginkan NU bersih dan bebas praktik suap-menyuap, dirinya berharap temuan-temuan pelanggaran yang diungkap Forum MWC NU Banyuwangi, itu ditindaklanjuti PB NU. “Kalau ternyata tidak ada tindak lanjut, kami akan melakukan demo besar-besaran menuntut PB NU turun ke Banyuwangi untuk menyelesaikan persoalan ini,” pungkasnya. (radar)