Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Anas Puji Kritik Kostruktif Parpol

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

anasBANYUWANGI – Stabilitas politik dan kritik konstruktif dari berbagai kalangan merupakan bagian dari kunci penting keberhasilan pembangunan di suatu daerah. Hal itu juga berlaku di Banyuwangi. Akselerasi pembangunan yang berhasil dilakukan pemkab dalam beberapa tahun terakhir tidak luput dari peran serta pantai politik (parpol) di Bumi Blambangan. Hal itu disampaikan Bupati Abdullah Azwar Anas saat menjadi pembicara pada rapat koordinasi bertajuk “Evaluasi Pemantauan Perkembangan dan Stabilitas Politik di Banyuwangi” kemarin (16/12).

Menurut Anas, peran panpol dalam dinamika politik di Bumi Blambangan selama ini berjalan baik. Anas mengatakan, akselerasi pembangunan yang dilaksanakan Pemkab Banyuwangi tidak akan bisa berjalan secara optimal tanpa dukungan parpol. “Secara keseluruhan, saya berterima kasih kepada parpol yang telah melakukan kritik konstruktif sehingga akselerasi pembangunan di Banyuwangi bisa berjalan seperti sekarang,” ujarnya di hadapan para peserta rakor yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) di aula kampus Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi).

Menurut Anas, peran parpol dalam dinamika politik di Banyuwangi sudah cukup baik. Namun demikian, dia berharap fungsi parpol untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat dioptimalkan. “Selain itu, saya berharap fungsi parpol untuk melakukan komunikasi dengan konsumen juga bisa ditingkatkan,” kata bupati berusia 41 tahun tersebut. Disinggung tentang suhu politik di Banyuwangi yang terkesan adem ayem jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2015 mendatang, Anas mengatakan, suhu politik tidak hanya bisa di ukur dari hiruk-pikuk dan show of power parpol.

Suhu politik juga tidak bisa hanya diukur dari marak atau tidaknya aksi protes dan demonstrasi. “Itu tidak menjadi manan demokrasi, tetapi bagaimana komunikasi yang dibangun parpol dengan parlemen dan rakyat. Itu yang menjadi ukuran,” paparnya. Menurut Anas, jika setiap hari terjadi demonstrasi, perekonomian rakyat bisa tersendat. Terlebih jika penyampaian aspirasi itu sampai diwarnai aksi anarkis, maka rakyat yang akan dirugikan. “Nah, di Banyuwangi rakyat semakin dewasa dalam berpolitik. Kalau rakyat semakin dewasa dalam berpolitik. berani politiknya lebih baik,” pungkasnya. (radar)