Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Buang Bayi di Dekat Kelapa

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

buangGIRI – Sesosok mayat bayi ditemukan tergeletak di dalam sebuah tas di Lingkungan Pacean, Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri, Banyuwangi, pagi kemarin (23/5). Bayi berjenis kelamin laki-laki itu kali pertama ditemukan Hambari, 65, warga setempat. Saat ditemukan, bayi yang sudah dalam kondisi tidak bernyawa dan membiru itu terbungkus sebuah sarung lengkap dengan ari-ari. Diduga, bayi itu belum lama meninggal. Sebab, mayat bayi itu belum mengeluarkan bau tidak sedap.

Ari-arinya juga masih basah. Polisi masih menyelidiki apakah bayi itu meninggal sebelum dibuang ataukah bayi itu meninggal di lokasi penemuan. Selain dipastikan berjenis kelamin laki-laki, bayi itu diperkirakan lahir saat berusia sekitar tujuh atau delapan bulan kandungan. Itu berdasar tekstur tubuh bayi yang tampak jelas. Mata, mulut, hidung, telinga, dan jari bayi itu nyaris terbentuk sempurna. Kondisi bayi seperti itu memunculkan dugaan bahwa bayi itu merupakan korban aborsi. 

“Usia bayi diperkirakan 7 atau 8 bulan kandungan. Hasil aborsi atau sebab lain masih kami selidiki,” ujar Kapolsek Giri AKP Adi Wiyanto. Penemuan mayat bayi itu berlangsung sekitar pukul 08.00. Kala itu Hambari bersama rekannya sedang mencangkul sawah tidak jauh dari lokasi penemuan. Capek mencangkul, pria lanjut usia itu memutuskan beristirahat sejenak. Saat itu dia mencurigai sebuah tas yang tergeletak di bawah pohon kelapa. Tas itu berada di pinggir jembatan.

“Tasnya masih baru. Saya pikir lumayan kan tas itu dibawa pulang,” ujarnya. Namun, betapa kagetnya Hambari saat mengangkat tas ternyata berat. Saat dibuka, dia melihat bayi dibungkus sarung. Selain tas dan sarung, di dalam tas itu ada popok bayi yang digunakan sebagai tempat membungkus ari-ari. Temuan itu langsung dilaporkan ke Polsek Giri. Petugas yang mendapat laporan, segera melakukan olah tempat kejadian perkara.  

Jasad bayi itu pun segera dievakuasi menuju kamar mayat RSUD Blambangan. Lokasi penemuan tergolong jauh dari permukiman warga. Warga yang berkerumun di lokasi kejadian menduga, besar kemungkinan orang tua bayi itu orang jauh. Hambari mengaku tidak melihat ada orang asing melintas di lokasi kejadian. Dia menduga bayi itu ditaruh di bawah pohon kelapa pas dini hari atau subuh. “Mungkin pas subuh menaruh di sana,” pungkasnya. (radar)