The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Anas Berpesan Pemuda Tidak Takut Gagal

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – Bupati Abdullah Azwar Anas memberikan motivasi kepada 2.400 mahasiswa Universitas Indonesia (UI) in Jakarta, last Saturday (17/12). Anas yang juga merupakan alumnus UI berpesan kepada para juniornya tersebut untuk berani mencoba dan tidak takut gagal.

Para mahasiswa tersebut merupakan penerima beasiswa bidik misi dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek-Dikti). As usual, Anas juga memanfaatkan momentum tersebut untuk mempromosikan pariwisata Banyuwangi.

“Saya diundang ke UI dan berbicara di depan 2.400 mahasiswa penerima beasiswa. Saya sampaikan beberapa hal yang semoga bermanfaat bagi mereka. Besides that, tentu saya juga promosi soal wisata dan produk-produk Banyuwangi," he said.

Anas says, setidaknya ada empat kunci keberhasilan saat menempuh pendidikan di bangku perguruan tinggi. First, tidak takut gagal. Anak muda harus berani mencoba. “Orang berhasil karena belajar dari kegagalan. Kita tidak tahu, di balik kesuksesan seseorang, sesungguhnya dia telah melewati serangkaian episode kegagalan," he said.

Kunci keberhasilan kedua adalah banyak membaca. Semakin banyak membaca, wawasan dan cara pandang seseorang akan terbentuk. “Bahkan sampai tua pun kita harus sering membaca. Sekarang enak, banyak e-book, lebih praktis karena sudah tersimpan di smart phone. Soal membaca ini, penting untuk tidak dikotak-kotak. Mahasiswa kedokteran, for example, tetap perlu baca sosiologi. Tokoh yang dibaca juga harus lintas pemikiran, mulai dari aliran kanan sampai kiri, perlu dibaca semua,said Anas.

Third, mengasah kepemimpinan dengan mengikuti organisasi. According to Anas, organisasi menjadi medium penting untuk mendidik kepemimpinan yang di dalamnya berisi kedewasaan dalam mengambil sikap, memaknai perbedaan pendapat, dan insting untuk menentukan langkah.

“Organisasi juga punya peran vital untuk memperkuat jaringan. Remember, salah satu kunci sukses adalah jaringan karena kita tidak akan bisa sukses sendirian,” jelas mantan ketua umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) the.

Fourth, continued Anas, selalu memohon doa restu orang tua. “Saya selalu yakin, kita tak akan bisa bahagia kalau orang tua kita tidak bahagia. Ukuran bahagia bukan soal materi. Anda menyempatkan telepon dan SMS setiap hari atau mencium tangannya dan katakan bahwa Anda rindu ke ayah-ibu saat pulang, itu sudah sangat membahagiakan orang tua,he said.

On that occasion, Anas juga sempat bernostalgia mengisahkan kenangan saat masih kuliah di UI. Anas yang seangkatan di UI dengan Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah berkisah bagaimana suka-duka menjadi anak rantau dari desa yang harus hidup di Depok.

“Dulu di UI saya termasuk “Geng Kereta Api”. Kemana-mana naik kereta karena tak punya kendaraan pribadi. Berangkat-pulang kampus bergelantungan di kereta. Dulu saya tinggal di asrama. Tiap ada acara di rektorat selalu ikut, karena sekalian cari makan gratis," he concluded. (radar)