The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

DPRD Dukung Pengadaan Mesin Perekam Retina

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Menteri-Pendayagunaan-Aparatur-Negara-dan-Reformasi-Birokrasi-(Menpan-RB)-Yuddy-Chrisnandi-melihat-presensi-PNS-Banyuwangi-beberapa-waktu-lalu.

Demi Tingkatkan Layanan Publik

BANYUWANGI – Rencana Pemkab Banyuwangi memberlakukan sistem presensi pegawai negeri sipil (civil servant) berbasis rekam retina mendapat dukungan politik dari DPRD. Kalangan dewan mengaku siap membahas pembelian mesin presensi canggih itu dalam draf pembahasan perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (P-APBD) 2016.

Ketua DPRD, I Made Cahyana Negara, mengatakan rencana pemkab melakukan pengadaan mesin presensi berbasis retina patut dipertimbangkan. according to her, selama pengadaan mesin pencatat kehadiran pegawai tersebut mampu meningkatkan disiplin dan kinerja PNS, pihaknya siap menyetujui.

“Yang terpenting output dan outcome-nya jelas,he said yesterday (13/7). However, Made mengaku DPRD tidak akan serta-merta menyetujui pengalokasian anggaran untuk membeli mesin presensi berbasis retina tersebut.

“Kalau dibandingkan anggaran yang dikeluarkan tidak sebanding atau tidak berhasil meningkatkan kinerja PNS, ya kita pertimbangkan. But, in principle, jika disodorkan dalam draf P-APBD 2016, akan kita bahas,said the PDIP politician.

Menurut Made, upaya untuk meningkatkan disiplin dan kinerja PNS patut diapresiasi. Because, peningkatan disiplin dan kinerja para abdi negara itu ujung-ujungnya akan bermanfaat berbaikan pelayanan masyarakat. As reported, tiga anggota Komisi I DPRD Banyuwangi menggelar inspeksi mendadak (inspection) ke kantor Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) last Monday (11/7).

As a result, para wakil rakyat menemukan sistem presensi PNS cenderung rawan dimanipulasi. Manipulasi data kehadiran itu dimungkinkan terjadi karena masih banyak sistem presensi di satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang menggunakan mesin berbasis kartu identitas (ID Card).

Dengan sistem tersebut, PNS nakal bisa saja titip ID card kepada rekannya. Selain mesin presensi berbasis ID card, pemkab juga memanfaatkan mesin presensi berbasis rekam sidik jari alias finger print. Meski lebih sulit dimanipulasi, mesin finger print ini dinilai memiliki kekurangan, yakni cenderung mudah rusak.

“Bayangkan kalau setiap hari ada puluhan pegawai yang menempelkan jarinya untuk mencatatkan kehadiran, sensor mesin ini bisa bergeser dan akhirnya rusak,” kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yuddy Chrisnandi dalam kunjungannya ke Banyuwangi beberapa waktu lalu.

Nah, menyusul arahan Menpan-RB, pemkab berencana mulai menerapkan sistem presensi berbasis rekam retina pada 2017 coming. “Anggaran pengadaan mesin presensi berbasis retina itu akan dianggarkan pada P-APBD 2016 dan akan menjadi model presensi pertama di Indonesia,” kata Kepala BKD, Sih Wahyudi.(radar)