The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Shallot Prices Dropped

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

ROOFTILE – Harga bawang merah yang sempat bertahan dengan harga Rp 31 ribu per kilogram pekan lalu kini turun drastis. Di Pasar Induk Genteng kemarin (3/6) harga bawang merah hanya pada kisaran Rp 22 thousand per kilogram. Turunnya harga bawang merah itu, di antaranya karena kiriman sangat tinggi.

Saat ini bawang merah dari Brebes, Central Java, and Bima, NTB, membanjiri pasar di Banyuwangi. “Kiriman bawang merah cukup banyak, sehingga harga anjlok,” cetus Yunus, salah seorang pedagang di Pasar induk Genteng. Kiriman barang merah itu, light him, juga ada yang impor dari Thailand.

Barang dari luar negeri itu harganya lebih murah. “Bawang impor itu mesti lebih murah. Harganya hanya Rp 20 thousand per kilogram. Itu membuat harga rusak,he explained. Yunus mengaku belum tahu harga bawang merah saat memasuki Ramadan. Biasanya menjelang puasa dan Idul Fitri semua harga kebutuhan dapur bisa naik.

“Pasar Genteng itu tidak seperti lainnya, sulit diprediksi,He said. Pedagang bawang merah lainnya, Misradi, 55, asal Desa Genteng Wetan, Tile District, mengakui harga bawang merah yang anjlok itu karena pasokan tinggi. “Galekan (Wongsorejo District) itu pasarnya tidak ada.

Semua dibawa ke sini (pasar Genteng), jadi ya pengaruh," he said. Berbeda dengan bawang merah, harga bawang putih justru mengalami kenaikan. Sehari sebelumnya, harga bawang putih Rp 13.500 per kilogram, dan kemarin naik menjadi Rp 13.600 per satu kilogram. “Naik mesti hanya kecil,He said. (radar)