The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Kemenag RI Tertarik Layanan Publik BWI

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

ketua-dprd-i-made-cahyana-nomor-satu-dari-kiri-memimpin-rapat-paripurna-pengesahan-raperda-organisasi-perangkat-daerah-pada-agustus-lalu

BANYUWANGI –Pelayanan publik berbasis teknologi informasi (TI) yang diterapkan Pemkab Banyuwangi menarik perhatian Kementerian Agama (Ministry of Religion) RI. Kementerian yang pimpinan Menteri Lukman Saifuddin itu berminat untuk menerapkan layanan publik seperti yang dilakukan Banyuwangi.

Untuk menerapkan kebijakan itu, Lukman mengirim Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenag, Mastuki untuk belajar pelayanan publik berbasis TI pada Pemkab Banyuwangi kemarin (5/12). Rombongan Kemenag itu melihat langsung penerapan IT di lingkup pemkab Banyuwangi.

Rombongan Kemenag tersebut diterima Bupati Abdullah Azwar Anas di Lounge Pelayanan Publik. Saat berada di lounge, mereka melihat berbagai program pemkab yang bisa diakses secara online. Mulai dari e-monitoring, e-village budgeting, hingga Sistem Informasi Keuangan Daerah yang telah menerapkan e-budgeting.

“Melihat lounge yang terkoneksi dengan TI dan bisa diakses oleh para tamu seperti ini, menginspirasi untuk membuat hal serupa,” ujar Mastuki. Soon, imbuh Mastuki, Kemenag akan mulai menerapkan pelayanan terpadu satu pintu yang terintegrasi dengan TI, mulai dari struktur teratas hingga ke unit-unit terkecil yang berada di bawah Kemenag.

Pertemuan itu menjadi ajang diskusi. Selain bertukar pikiran tentang penggunaan TI, Kemenag juga tertarik mengadopsi cara Banyuwangi mengubah mindset para birokratnya. Terutama bagaimana mengajak birokrat dari yang sebelumnya terbiasa melakukan pelayanan secara manual, menjadi berbasis TI.

“Yang membuat kami bertanya-tanya, bagaimana cara mentransformasikan dari yang terbiasa berbudaya manual mau melebur menggunakan TI yang menegedepankan transparansi dan akuntabilitas. Bagi kami, ini bukan hal yang mudah dilakukan,” kata Mastuki.

Bupati Anas mengatakan penggunaan TI dalam pelayanan publik untuk membuat ei sisen dan efektif layanan. According to Anas, publik saat ini menuntut penyelenggara negara untuk bisa merespons dan melayani masyarakat dengan cepat.

TI ini adalah jawabannya. Pelayanan kepada warga akan sangat mudah dan cepat dilakukan,” said Anas. Anas pun sempat mencontohkan program Smart Kampung yang digagas pemkab. Lewat Smart Kampung, he added, aparatur desa yang awalnya buta IT, sekarang menjadi mahir. Aparat desa dilatih mengoperasikan IT demi mempermudah pelayanan pada masyarakat. (radar)