The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Law  

Nenek Dihipnotis, It's not 25 Gram Blast

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

ROGOJAMPI – Nasib sial menimpa Hikmah, 70. Nenek yang tinggal di Dusun Kramatagung, Kaligung Village, Rogojampi Kecamatan District, Tuesday (5/8) around 12.00, diduga menjadi korban hipnotis pria tak dikenal. Dua perhiasan korban berupa kalung dan gelang dengan berat sekitar 25 gram dibawa kabur pelaku. For that incident, korban mengaku mengalami kerugian sekitar Rp 17 million. “Orangnya itu sendirian naik motor,” terang Sumalkah, 68, adik kandung korban.

When it happened, light him, dirinya bersama Hikmah dan dua tetangganya sedang ngobrol di teras rumah. Tiba-tiba datang seorang pria muda naik motor matic dan menyapa. “Pertama tanya siapa yang nyoblos Jokowi, mau diberi sembako dan uang,” kata Sumalkah didampingi Hikmah. Ketika menghampiri itu, Sumalkah dan Hikmah sempat menanyakan identitas pria misterius itu. But, pelaku tidak memberi tanggapan dan hanya mengaku sebagai tim sukses pasangan calon presiden (presidential candidate) Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). 

“Saya tanya Anda siapa, dari mana, orang itu malah bertanya ada berapa KK (head of family) di kampung ini,” cetus Hikmah. Saat menemui warga, pelaku purapura sibuk menghubungi seseorang melalui hand phone (HP). In fact, sempat pamitan mengambil sembako dan beras yang sedang dititipkan di rumah RT setempat. A few moments later, pelaku kembali membawa lima kilogram beras dan lima kilogram detergent. “Pelaku bilang sembako sementara hanya itu. Lainnya menyusul,” jelas Hikmah.

Setelah menyerahkan sembako itu, pelaku meminta Hikmah melepas perhiasan yang sedang dipakai. The reason, biar terlihat warga yang tidak mampu dan layak menerima bantuan. “Saya bilang biar tak simpan di baju, tapi orang itu memaksa agar dilepas,He said. Melepas perhiasannya, Hikmah dibantu Sumalkah. Pelaku hanya berdiri di depan pintu sambil terus mendesak kedua korban segera melepas perhiasannya. “Setelah itu tidak ingat hingga sore," he said.  

Dua kawannya yang sadar segera menanyakan keberadaan pria yang menjanjikan akan membagi sembako itu. Hikmah dan Sumalkah langsung teringat perhiasannya. Kedua nenek itu segera menemui Masniah, head of RT, dan menanyakan tentang bantuan sembako tersebut. “Pak RT mengaku tidak pernah dititipi sembako," he said. Next, Hikmah dan Sumalkah pulang untuk melihat perhiasannya. Poor, perhiasan berupa gelang dan kalung sudah raib. “Saya sudah sering mengingatkan warga, jangan menerima bantuan apa pun tanpa melalui saya. Karena itu bisa penipuan,” ujar Masniah. (radar)