The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Pemkab Banyuwangi Dorong Kantor Kecamatan Jadi Rumah ‘Kreasi Warga

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Anas-Dorong-Kantor-Kecamatan-Jadi-Rumah-'Kreasi-Warga'

BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi terus mendorong aparat pemerintahan di Bumi Blambangan meningkatkan kinerja pelayanan publik. Setelah meluncurkan program Smart Kampung beberapa waktu lalu, pemkab meminta seluruh kantor kecamatan dan kantor desa di Banyuwangi dijadikan sarana tumbuhnya kreasi warga.

Hal itu disampaikan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat memberikan arahan kepada seluruh sekretaris kecamatan (sekcam) Monday (6/6). Arahan terkait pelayanan publik itu dilangsungkan di aula Rempeg Jogopati, Banyuwangi district government office.

Anas says, urusan publik saat ini bukan sekadar masalah pelayanan administrasi. More than that, publik kini juga mendambakan kepastian pelayanan. “Sebagai pelayan publik, sudah semestinya kita melayani masyarakat dengan maksimal. Misalnya saat mengurus KTP atau surat- surat yang lainnya, harus ada kepastian, mulai kepastian persyaratan, hingga lama pengurusannya," he said.

Anas juga meminta para aparat tersebut untuk bersikap ramah dalam melaksanakan pelayanan publik. “Rakyat sebagai konsumen kita hendaknya disapa dan dilayani dengan ramah. Jelaskan dengan baik bila mereka belum paham urusan yang ditanyakan," he asked.

Selain memberikan pembekalan terkait pelayanan publik, Bupati Anas juga mengharapkan kantor kecamatan bisa menjadi pusat kreativitas bagi warga. Kriteria pemberdayaan ekonomi dalam program ”Smart Kampung” telah menjadikan kantor desa dan kecamatan sebagai pusat ekonomi produktif yang difasilitasi pelatihan dan pemasarannya oleh pemerintah daerah, seperti batik dan produk olahan pertanian.

Anas mengaku pihaknya tidak hanya mendorong Balai Desa sebagai pusat kegiatan warga. More than that, kantor-kantor kecamatan pun harus dapat dimanfaatkan sebagai ajang berkreasi bagi masyarakat dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI) yang ada.

“Yang pelajar bisa mengakses internet untuk menambah wawasan. Pelaku UMKM bisa browsing untuk tahu tren produk, sedangkan yang bergerak di pertanian bisa akses berbagai problem dan solusi pertanian, etc," he explained.

Untuk menjadikan kantor kecamatan semacam itu, Anas meminta tata kelola ruang kantor juga harus diperhatikan. Kerapian kantor dan jaringan internet yang telah ada harus dioptimalkan. Thus, kantor kecamatan bisa mengakomodasi kegiatan masyarakat dengan menyenangkan.

"For example, setiap Jumat bisa digelar kegiatan keagamaan lainnya. Sementara Sabtu, kantor kecamatan bisa dibuat sebagai tempat bagi masyarakat untuk menggelar beragam kesenian," he concluded. (radar)