The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Pemkab Banyuwangi Luncurkan Program Tabungan Garda Ampuh

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi kembali meluncurkan inovasi di bidang pendidikan. Kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu meluncurkan program tabungan untuk pelajar kurang mampu bernama Tabungan Garda Ampuh.

Tabungan Garda Ampuh ini kelanjutan dari Program Gerakan Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Powerful Guard) yang telah ada di sana sejak 4 last year.

Kami antisipasi kebutuhan-kebutuhan pelajar di luar biaya pendidikan yang sudah gratis. Misalnya beli sepatu dan tas. Makanya diberi tabungan per anak Rp 1 million, awal tahun ini untuk 2.800 child,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat menyerahkan buku tabungan untuk sejumlah pelajar di Kecamatan Wongsorejo, Monday (29/1/2018).

Pemberian tabungan ini, clear Anas, merupakan tahap awal. “Nanti dievaluasi teknisnya. Setelah evaluasi, bisa saja kami tambahkan pertengahan tahun, misalnya bisa tambah ribuan lagi jumlah penerimanya,” the light.

Tabungan ini diberikan untuk siswa SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, dan Sekolah Luar Biasa (SLB).

Untuk menjamin transparansi, mekanisme dijalankan secara online. Pelajar mendaftar ke situs Dinas Pendidikan dengan menggunakan internet sekolah atau desa hingga 31 March.

Pengambilan uang dilakukan melalui konsultasi guru untuk memastikan uang digunakan membeli barang yang menunjang pendidikan.

“Jadi tidak bisa untuk beli pulsa misalnya, sekaligus ini makin merekatkan relasi guru dan siswa,” kata Ketua Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU) Jatim tersebut.

Selain uang tabungan, Banyuwangi menyiapkan program pemberian uang saku dan biaya transportasi.

Sasaran program ini khusus untuk siswa yang ada di empat kecamatan dengan kemiskinan lebih tinggi dibanding kecamatan lainnya.

”Ini program pengaman pelajar kurang mampu berkelanjutan. Ada pelajar terkendala transportasi, diberi biaya transportasi.

Uang sakunya bisa untuk beli jajan di kantin saat istirahat, sehingga dia belajar dengan perut terisi,said Anas.

Untuk bantuan transportasi ditetapkan Rp 5 thousand per day. Adapun uang saku per harinya untuk SD Rp 5 thousand, SMP Rp 10 thousand, SMA Rp 15 thousand.

”Ini sedang disiapkan teknisnya, cari cara yang pas, kan susah secara teknis kalau pemberiannya tiap hari. Mungkin bisa diberikan seminggu sekali atau gimana masih dievaluasi,said the regent 44 that year.

Adi Susanto, junior high school students 4 Wongsorejo, bergembira mendapat tabungan tersebut. Pekerjaan orang tua Adi sebagai petani.

Setelah lulus SD, dia sempat tak melanjutkan sekolah, namun kemudian terjaring program pengawalan anak rentan putus sekolah Pemkab Banyuwangi.

“Uang tabungan ini bisa sangat membantu beli kebutuhan sekolah," he said.

Hamida, pelajar SDN 2 Alasrejo, say, tabungan itu bakal digunakannya untuk membeli sepeda agar bisa nyaman ke sekolah.

“Buat beli sepeda, karena selama ini kan sekolah sudah enggak bayar. Apalagi saya juga dapat dana program Siswa Asuh Sebaya (SAS) untuk beli tas dan sepatu," he said.