Untuk Siswa Tidak Mampu dan Prestasi
BANYUWANGI – Kesempatan warga Banyuwangi dari keluarga tidak mampu untuk menyelesaikan jenjang pendidikan semakin terbuka lebar. Because, anggaran beasiswa yang disediakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) continues to increase every year.
In the APBD 2017 this, Pemkab Banyuwangi menyiapkan anggaran Rp 8,4 miliar untuk membayar beasiswa bagi siswa tidak mampu siswa berprestasi. Budget Rp 8,4 miliar untuk beasiswa tersebut tidak hanya diberikan kepada siswa atau mahasiswa tidak mampu, tetapi juga kepada anak cacat maupun anak yatim berprestasi.
Data yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi dari laporan pengelolaan anggaran Pemkab Banyuwangi, anggaran beasiswa tersebut mencapai 82,8 persen dari total bantuan sosial (social assistance) yang disediakan APBD tahun ini sebesar 10,18 billion.
Sedangkan anggaran sebesar Rp 1,75 miliar lainnya dialokasikan untuk bansos kepada anggota masyarakat, bansos untuk rehabilitasi rumah tidak layak huni, dan bantuan sosial anak yatim.
Di antara total anggaran senilai Rp 8,43 that billion, sebanyak Rp 4,26 miliar dialokasikan untuk beasiswa kepada pelajar tidak mampu. Besides that, anggaran sebesar Rp 650 juta dialokasikan untuk beasiswa bidik misi mahasiswa berprestasi atau mahasiswa tidak mampu khusus program Banyuwangi Cerdas.
Not only that, anggaran sebesar Rp 3,06 miliar akan dialokasikan untuk beasiswa mahasiswa tidak mampu dan mahasiswa program bidik misi. Selebihnya, anggaran masing- masing sebesar Rp 150 juta dialokasikan untuk beasiswa anak yatim berprestasi, anak cacat berprestasi, dan mahasiswa bidik misi universitas terbuka.
Head of the Education Office (Dispendik) Banyuwangi, Sulihtiyono, mengatakan Pemkab Banyuwangi tetap memberikan beasiswa kepada anak-anak jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi meskipun ada pergeseran manajemen pendidikan tingkat SMA/sederajat ke pemerintah provinsi (provincial government).
“Anak-anak tidak usah khawatir walaupun ada pergeseran manajemen pendidikan SMA/sederajat, pemkab akan tetap mengalokasikan beasiswa. Karena mereka adalah anak- anak Banyuwangi,” he said some time ago.
It is just, lantaran manajemen jenjang pendidikan SMA/sederajat tersebut telah dilimpahkan ke provinsi, pengalokasian beasiswa tersebut tidak melulu ditangani Dispendik, tetapi juga pada instansi terkait, termasuk Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
Meanwhile, Kepala BPKAD, Samsudin membenarkan tahun ini pemkab mengalokasikan anggaran hingga miliaran rupiah untuk beasiswa anak-anak Banyuwangi. “Untuk Pemprov itu kan terkait penyelenggaraan pendidikan jenjang SMA/sederajat. Sedangkan untuk memberikan beasiswa kepada anak-anak Banyuwangi, itu menjadi salah satu kewajiban pemkab untuk memperhatikan. Karena APBD Banyuwangi merupakan uang rakyat Banyuwangi," he concluded. (radar)
