KALIPURO – Sandarnya kapal pesiar MS. Silver Discoverer berbendera Bahama Kamis lalu (20/10) membuktikan bahwa Pelabuhan Tanjung Wangi sangat berpotensi untuk disandari kapal-kapal besar kelas internasional. Tidak ada kendala yang berarti saat kapal itu sandar di dermaga.
Meski berukuran sangat besar, yakni mencapai 102 meter, kapal itu bisa langsung sandar dengan mulus tanpa kendala berarti. General Manajer (GM) PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Tanjung Wangi, Bangun Swastanto, mengatakan kedalaman laut di Pelabuhan Tanjung Wangi secara alami 12–14 meter.
Dengan kedalaman mencapai 14 meter itu, Tanjung Wangi sudah memenuhi persya ratan keamanan internasional comply international ship and port facility security (ISPS Code), sehingga semua kapal internasional dapat langsung sandar. ”Ini kedalaman alami tanpa adanya pengerukan,” kata Bangun.
Dengan kedalaman laut secara alami ini, tentu lebih ekonomis karena kapal besar yang akan sandar tidak perlu lagi mengeluarkan biaya pengerukan. Dibandingkan pelabuhan lain di Indonesia, Bangun menegaskan, Pelabuhan Tanjung Wangi lebih baik dari segi kedalaman draf air laut.
”Kalau di Tanjung Perak paling hanya 9 meter. Tentu itu harus dilakukan pengerukan dulu kalau ada kapal-kapal besar yang akan sandar. Pelabuhan Tanjung Wangi memang yang paling bagus. Di sini tanpa harus ada pengerukan, kedalamannya sudah memenuhi standar, yakni 12–14 meter,” tandasnya.
Dia menambahkan, total panjang dermaga di Pelabuhan Tanjung Wangi saat ini sudah mencapai 593 meter dengan rincian 543 meter dermaga APBN dan 50 meter dermaga non-APBN. Dengan panjang 593 meter itu, Pelabuhan Tanjung Wangi bisa disinggahi kapal-kapal dengan ukuran besar.
”Kapal pupuk dengan muatan 50 ribu ton dan kapal kargo berisi 5.500 boks kontainer bisa masuk kok di Tanjung Wangi,” pungkasnya. (radar)