PESANGGARAN – Prajurit Intai Amibi Korps Marinir TNI AL bersama anggota Special Force Group US Army dalam latihan bersama bersandi Balance Lantern Iron 16-2444, menggelar latihan heli operation insertion di Pantai Pulau Merah, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran kemarin (4/9).
Dalam latihan itu melibatkan empat tim Intai Amfibi Korps Marinir dan didukung satu armada helikopter jenis Bell 412 dari Skuadron 400 Wing Udara-1 Puspenerbal dengan pilot Kapten Laut (P) V. Oktomiawan dan Copilot Lettu Laut (P) Aris Heri.
Latihan bersama itu, sempat mencuri perhatian pengujung Pulau Merah yang menunggu Sunset. Komandan Satgas Latihan Balance Lantern Iron 16-2444, Letkol Marinir Rivelson Saragih, mengatakan latihan ini menggabungkan beberapa materi yang telah diajarkan, di antaranya fast rope sebagai sarana ini ltrasi dan Stabilize Tactical Air Building Operatio (STABO) sebagai sarana exi l-trasi.
“Prajurit praktik masuk ke daerah musuh dan keluar menggunakan bantuan heli,” jelasnya. Tujuan dari latihan ini, terang dia, meningkatkan kecakapan dan kesiapsiagaan prajurit Intai Amfibi Korps Marinir sebagai pasukan khusus TNI Angkatan Laut yang memiliki kualifikasi baik darat, laut, dan udara.
“Sebagai pasukan khusus, mereka harus siap di darat, laut, maupun udara,” terangnya. Mengenai pemilihan pantai Pulau Merah sebagai praktik latihan, Rivelson menegaskan hal itu bukan untuk show of force kepada warga. Tapi lebih karena pertimbangan lokasi yang lebih memungkinkan dibandingkan pantai lainnya.
“Area latihan kita itu mulai Pantai Grajagan sampai Permisan di Pulau Merah ini, pantainya sangat luas,” ungkapnya. Keterlibatan latihan bersama Marinir Indonesia dengan US Army itu bukan sesuatu yang khusus. US Army, US Navy, US Marine, dan Air Force itu merupakan satu kesatuan yang tergabung dalam Spesial Operation Force (SOF) di Armada Pasiik milik angkatan bersenjata Amerika Serikat. Kebetulan, untuk jadwal latihan bersama kali ini, US Army merupakan kesatuan yang paling siap.
“Karena mereka yang ready di bulan ini, mereka juga memiliki kemampuan ami bi,” ucapnya. Apa pun bentuk latihan gabungan yang dilakukan, jelas dia, kedua kesatuan itu sama-sama memperoleh pengalaman. Dia menjelaskan, untuk sistem persenjataan, Marinir Indonesia banyak belajar mengenai kelengkapan senjata otomatis yang dimiliki pasukan US Army.
“Senjata mereka itu memiliki infra red, laser i nder, dan macam- macam, namun kita juga tidak kalah,” jelasnya. (radar)