Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

MKKS Minta tak Ada Tambahan Pagu

KOMPAK: Kepala sekolah swasta yang tergabung dalam MKKS ketika mendatangi kantor Dispendik Banyuwangi, kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
KOMPAK: Kepala sekolah swasta yang tergabung dalam MKKS ketika mendatangi kantor Dispendik Banyuwangi, kemarin.

BANYUWANGI – Puluhan anggota Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA swasta se-Banyuwangi mendatangi kantor Dinas Pendidikan (Dispendik) kemarin. Mereka mendesak, tahun depan tidak ada penambahan pagu untuk sekolah negeri dan penambahan program keahlian bagi SMK negeri pada tahun ajaran 2013-2014 mendatang.

Sebab, pada tahun ajaran kali ini, sekolah-sekolah swasta khususnya SMA/sederajat sudah mulai merasakan sulit mendapatkan siswa baru lantaran lulusan SMP dan MTs nyaris terserap habis sekolah negeri. Seperti diungkapkan sekretaris MKKS SMA swasta Banyuwangi, Marmuji.

Dia mengatakan, pihaknya berharap tahun depan tidak ada penambahan pagu atau penambahan program keahlian di SMK negeri. Selain itu, MKKS SMA swasta juga mempertanyakan proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur mandiri dan regular online.

“Jalur mandiri seharusnya untuk siswa miskin berprestasi. Tetapi, pada praktiknya ada wali murid yang berkepentingan,” sindirnya. Marmuji menambahkan, tahun depan seharusnya pilihan sekolah yang bisa dipilih di PPDB jalur regular onlinehanya tiga, tidak lima sekolah seperti tahun ini.

“Tahun depan diharapkan pilihan maksimal hanya tiga sekolah,” usulnya. Pada kesempatan yang sama Marmuji juga mempertanyakan ada tidaknya beasiswa untuk siswa SMA swasta. Desakan MKKS SMA swasta tersebut tampaknya akan berbuah manis.

Pasalnya, Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Menengah (Dikmen) Dispendik Suratno mengatakan, pihaknya juga berharap tidak ada penam bahan pagu di SMA negeri maupun penambahan program studi di SMK negeri. Mengenai PPDB jalur mandiri, Suratno menjelaskan bahwa ada empat kriteria yang me nentukan diter ima atau tidaknya seorang siswa.

Kriteria ter sebut, di antaranya tes potensial akademik, domisili, prestasi akademik, dan non akademik, serta kemampuan ekonomi siswa. “PPDB jalur mandiri harus dilihat lebih mendalam. Melalui ja lur tersebut, siswa miskin yang berprestasi memiliki kesempatan sangat besar diterima di sekolah negeri,” paparnya.

Sementara itu, terkait per tanyaan apakah ada beasiswa bagi siswa SMA swasta ataukah tidak, Suratno mengaku akan mengawalnya sampai tingkat ka bupaten. “Jawaban ada ataukah tidak beasiswa tersebut akan ditentukan dalam waktu dekat,” janjinya. (radar)