Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Optimistis Tingkat Kelulusan 100 Persen

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Hari Pertama Unas Tidak Ada yang Absen

BANYUWANGI – Dinas Pendidikan Banyuwangi bisa bernapas lega pada penyelenggaraan ujian nasional (unas) SMP di hari pertama kemarin (4/4). Tidak ada kendala teknis yang terjadi di seluruh sekolah penyelenggara unas. Kepala Dispendik Banyuwangi Sulihtiyono mengatakan, seluruh peserta mengikuti ujian.

Hal itu memungkinkan  kelulusan unas 100 persen. Selama ini nilai kelulusan siswa menurun karena ketidakhadiran siswa peserta unas.  Datanya masih kita pastikan lagi, baik yang DO maupun yang sakit dan akan ikut susulan. Kalau terus seperti ini tingkat kehadirannya, kelulusan bisa 100 persen,” ujarnya.

Terkait tidak adanya sekolah yang menyelenggarakan unas online, Sulih berdalih bahwa masih banyak persiapan yang harus dilakukan. Apalagi, jumlah SMP dan MTs lebih banyak daripada SMA. Kemungkinan baru tahun 2016 mendatang ada beberapa sekolah SMP yang akan dijadikan percontohan unas online.

Berdasar pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, pelaksanaan unas hari pertama berlangsung lancar. Siswa dari beberapa sekolah bisa mengerjakan unas dengan tenang. Sebagian besar mereka bahkan bisa menyelesaikan ujian sebelum waktu selesai.

Pengawas kelas yang disilangkan dari sekolah yang berbeda rupanya cukup efektif dalam memantau siswa saat ujian berlangsung. Siswa menjadi lebih fokus mengerjakan soal. Para pengawas pun terlihat cukup serius melakukan tugasnya hingga proses pengeleman amplop Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN).

Sementara itu, saat meninjau pelaksanaan unas di SMPN 1 Glagah, Bupati Anas mengeluhkan kondisi sekolah yang dinilai masih kotor. Setelah mengamati pekerjaan siswa dari luar kelas, Anas melihat kondisi beberapa jendela yang terlihat kotor. Benar saja, ketika bagian tepi jendela disentuh ada gumpalan debu yang terbawa.

Anas pun langsung berbicara  kepada kepala Dispendik agar segera mengatasi kebersihan sekolah. Selain itu, dia memberikan peringatan kepada pihak  sekolah agar memperhatikan kondisi sekolah yang tidak bersih. “Nanti saya akan ke sini lagi. Kalau keadaan masih sama, kita akan memberikan sanksi kepada kepala sekolah,” ancamnya.

Teguran tersebut, menurut Anas, bukan tanpa alasan. Selain karena program kebersihan di setiap tempat menjadi prioritasnya, kebersihan kelas dalam pelaksanaan unas juga berkaitan. Siswa akan semakin nyaman jika kondisi kelasnya bersih. “Hari ini kita agak kecewa menemukan kelas kotor. Kelas yang nyaman itu bukan hanya kelas baru, tapi kelas yang bersih. Apalagi, siswa sedang mengerjakan ujian nasional,” kata Anas. (radar)