Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pasar Masih Kumuh, Perumahan Belum Peduli Lingkungan Sehat

PREDIKAT KOTA BERSIH: Bupati Anas menerima sertifi kat Adipura dari Menteri Negara Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya di Hotel Sahid, Jakarta.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
PREDIKAT KOTA BERSIH: Bupati Anas menerima sertifi kat Adipura dari Menteri Negara Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya di Hotel Sahid, Jakarta.

Kegagalan Banyuwangi mendapatkan penghargaan Piala Adipura, ternyata bukan hanya karena tidak memiliki tempat pembuangan akhir sampah (TPSA) terpadu. Namun demikian, tim Adipura Kementerian Negara Lingkungan Hidup (Kemeneg LH) memberikan apresiasi terhadap goodwill pemerintah daerah dalam menciptakan lingkungan hijau dan bersih.

TIM penilai Piala Aadipura 2011 memberikan catatan evaluasi terhadap kebersihan lingkun- gan Banyuwangi. Secara umum, kebersihan lingkungan Kota Banyuwangi pada tahun 2011 dinilai mengalami kemajuan yang luar bisa dibandingkan tahun sebelumnya. Pada awal Bupati Abdullah Azwar Anas memerintah tahun 2010 lalu, Kementerian LH memberikan predikat Banyuwangi sebagai kota terkotor nomor wahid di Jatim.

Kado pahit pada awal pemerintahannya itu, menjadi motivasi tersendiri bagi Bupati Anas untuk melakukan konsolidasi. Selama tahun 2011, pemerintah daerah all out melakukan konsolidasi kebersihan lingkungan kota. Berbagai kebijakan diambil guna memperbaiki lingkungan yang kotor dan kumuh. Hasil kerja keras yang dilakukan selama 2011, berbuah penghargaan berupa sertii kat adipura sebagai kota bersih.

Dengan penghargaan ini, secara otomatis menghilangkan predikat Banyuwangi sebagai kota terkotor di Jatim. Tim Adipura memberikan beberapa catatan evaluasi dalam pelaksanaan penilaian adipura di Banyuwangi. Beberapa catatan evaluasi itu antara lain, keberadaan pasar dalam Kota Banyuwangi dinilai masih kumuh dan kebersihan lingkungannya belum memenuhi standar. Padahal, kebersihan pasar memiliki skor cukup tinggi dalam penilaian adipura.

Karena lingkungan pasar masih kumuh, praktis kebersihan lingkungan pasar nilainya menjadi anjlok. ”Ke depan kebersihan lingkungan pasar akan menjadi fokus perhatian kita,’’ papar Plt. Kadis Kebersihan dan Pertanaman, Arief Setiawan. Selain pasar, lingkungan sekolah dan perumahan juga menjadi catatan evaluasi tim adipura.

Sebagian besar sekolah masih belum memiliki tempat pembuangan sementara (TPS) yang ideal. Karena belum memiliki TPS, maka tim adipura berkesimpulan sampah dapat dibuang sembarang tempat. Evaluasi tim itu harus menjadi perhatian pihak sekolah untuk melakukan pembenahan secara sungguh-sungguh pada tahun 2012.

Sedangkan lingkungan perumahan, tim adipura memberikan catatat bahwa para pengembang masih cukup lemah dalam managemen pengelolaan lingkungan bersih dan hijau. Sebagian besar, perumahan di Banyuwangi belum memiliki TPSA yang memadai. Beberapa perumahan memang sudah memiliki TPS yang memadai, namun demikian belum mempengaruhi penilaian adipura karena masih sebagaian kecil saja.

Perumahan juga dinilai lemah dalam penataan taman hijau, sebagian besar pengembang perumahan masih belum memperhatikan pentingnya ruang terbuka hijau (RTH). Pembangunan dan penataan dranise di lingkungan perumahan juga dinilai masih lemah dan belum tertata secara baik. ”Intinya pengembang perumahan dinilai belum serius memperhatikan penataan lingkungan yang bersih dan sehat.

Kita akan dorong pengembang lebih perhatian pada lingkungan bersih dan sehat bagi calon konsumennya,’’ cetusnya. Penilaian kebersihan dan sarana pendukung kebersihan memberikan andil yang cukup terhadap kegagalan Banyuwangi mendapatkan piala adipura. Tidak hanya itu, tim Adipura juga memberikan catatan terhadap prilaku masyarakat dalam membuang sampah.

Pengelohan sampah kering dan sampah basah, belum menjadi tradisi bersih dan sehat secara maksimal. Masyarakat Banyuwangi masih perlu didorong terus untuk mampu menciptakan budaya membuang sampah pada tempatnya. “Partisipasi masyarakat dalam menciptakan lingkungan bersih dan sehat nilainya masih rendah,’’ ungkap Arief.

Walau masih banyak catatan evaluasi yang di- berikan tim Adipura, namun DKP optimis rakyat Banyuwangi akan segera berbenah. Kegagalan mendapatkan piala Adipura, akan menjadi pelajaran berhaga bagi semua elemen masyarakat. Arief juga optimistis, semua catatan evaluasi dari tim adipura akan mampu diperbaiki pada tahun 2012. ”Kita akan kerja keras lagi untuk memperbaiki lingkungan kita yang lebih bersih dan sehat,’’ tandasnya. (radar)

Kata kunci yang digunakan :