Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Pelabuhan Muncar Dihantam Badai

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

pelabuhanKerugian Ditaksir Miliaran Rupiah

MUNCAR – Angin kencang di sertai gelombang tinggi menimbulkan petaka di kawasan Pelabuhan Muncar, Banyuwangi, kemarin (13/5). Betapa tidak,sejumlah kapal nelayan terempas badai dari arah utara kawasan pelabuhan ter sebut. Akhirnya, beberapa kapal dan perahu itu tenggelam dan rusak parah di pinggiran lokasi proyek Minapolitan Muncar. Tidak ada korban jiwa dalam musibah yang terjadi sekitar pukul 13.00 kemarin.

Namun,- akibat angin kencang dan hujan itu, kalangan nelayan mengalami kerugian hingga miliaran rupiah. Tercatat ada delapan perahu yang rusak berat akibat bencana alam tersebut Rinciannya, empat perahu slerek, tiga perahu gardan, dan satu perahu ojekan. Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, musibah itu terj adi setelah hujan mengguyur selama beberapa jam. Secara mengejutkan, angin kencang tiba-tiba melanda kawasan perairan itu. Kondisi itu membuat para nelayan tidak bisa berbuat banyak.

Bayangkan, sebagian nelayan sedianya akan berangkat melaut. Namun, rencana mencari ikan tersebut justru berujung petaka. ‘’Ini tadi angin mendadak kencang dan gelombang laut langsung tinggi,’’ ungkap Misnadin, salah satu nelayan Muncar. Menurut Misnadin, dia bersama belasan nelayan lain sudah berada di atas perahu slerek saat badai berlangsung. Beruntung, semua nelayan tersebut berhasil menyelamatkan diri sebelum perahu kandas.

‘’Saya ber sama teman-teman tadi lang sung terjun ke laut demi menyelamatkan diri,” tuturnya. Menurut Misnadin, jangkar yang dilemparkan tidak mampu menahan kencangnya angin tersebut. ‘’Anginnya memang kencang sekali. Musibah itu baru pertama kali terjadi,’’ kata nya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Hari, seorang nelayan Muncar, mengaku sudah diingatkan saudaranya yang tinggal di Bali agar waspada sebelum melaut.

Se bab, angin kencang, seperti puting beliung, sudah terjadi di kawasan Pulau Dewata beberapa saat sebelumnya. ‘’Ternyata benar. Setelah saya dapat telepon, angin dari utara sangat kencang. Tiba-tiba banyak perahu yang tenggelam,’’ terang nya. Hari menjelaskan, para nelayan sengaja mengeluarkan perahu dari dalam kawasan  proyek minapolitan. Sebab, nelayan tersebut memang bersiap melaut. ‘’Tapi, angin yang terjadi sangat mendadak itu membuat perahu terempas lalu tenggelam.

Kalau posisi kapal masih di dalam proyek, malah aman,” jelasnya. Nelayan lain yang bernama Ridianto menambahkan, beberapa hari ini memang banyak nelayan yang melaut. Sebab, sepekan terakhir ikan tangkapan mulai banyak didapat. ‘’Akhir-akhir ini banyak nelayan yang dapat ikan. Karena itu, banyak nelayan yang melaut,” katanya. Sementara itu, nelayan lain, Sudomo menjelaskan, kerusakan satu unit perahu ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Dia menyebut, satu perahu jenis slerek harganya mencapai hampir satu miliar rupiah. ‘’Tinggal kalikan saja, berapa kerugiannya. Itu kapal milik mertua saya juga rusak berat,’’ katanya. Karena itu, Sudomo berharap ada perhatian serius pemerintah. Artinya, korban musibah tersebutperlu diberi bantuan. ‘’Para nelayan sangat membutuhkan  bantuan akibat musibah ini. Sebab, ini murni bencana alam,’’ kata warga Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, itu.

Ratusan orang memadati kawasan proyek minapolitan setelah badai tersebut berlalu. Para nelayan juga segera mengevakuasi sejumlah barang di perahu tersebut, mulai mesin di esel, jaring, dan peralatan lain. Selain itu, alat berat sejenis backhoe juga dikerahkan dalam upaya membantu evakuasi barang-barang dari kapal-kapal nelayan yang tenggelam. Sebab, perahu yang tenggelam berada di jalur yang cukup sulit dijangkau. (radar)