The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Law  

Aset NJ Terus Diburu

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Jamaah Incar Kebun Jati dan Sengon Milik Bos PT JMBI

CLURING – Calon jamaah haji dan umrah yang menjadi korban penipuan ternyata masih terus memburu aset milik NJ, komisaris PT. Jaya Mandiri Bersama Indonesia (JMBI), perusahaan yang bergerak di bidang perjalanan tur haji dan umrah.

Setelah menyegel sejumlah rumah dan lahan di Dusun Krajan, Benculuk Village, dan di Dusun Trembelang, kecamatan Cluring, kali ini mereka mengincar kebun pohon jati dan sengon di Dusun Cempokosari, Sarimulyo Desa Village, Cluring District.

Village head (village head) Sarimulyo, Cluring District, Didik Eko Andriyanto, mengatakan baru didatangi lima orang yang mengaku korban penipuan biro perjalanan umrah dan haji yang dikelola NJ warga Dusun Krajan, Benculuk Village. “Mereka membawa fotokopi laporan polisi dari Bareskrim Polri,He said.

Saat menemui itu, light him, kelima orang itu membeberkan ronologis yang mengaitkan NJ, termasuk uang yang sudah dibayar. “Mereka menanyakan aset-aset milik NJ di desa kami," he said. Dengan membawa bukti itu, Didik akhirnya menunjukkan sejumlah kekayaan NJ yang terdaftar di desa.

Based on existing data, on 11 December 2013 ada transaksi jualbeli lahan kering atas nama Diyah Tresno, 31, warga Jalan Nias, Sumbersari, Jember. “Diyah ini menantu ibu NJ,He said. Tanah yang dibeli Diyah itu, it's clear, ada dua. Yang pertama dengan luas 825 meter persegi dan tanah lain luasnya sekitar 700 square meter.

Kedua tanah itu ditumbuhi tanaman jati dan sengon. “Waktu beli dulu harga tanah itu masih sekitar Rp 250 ribu per meter," he said. Saat transaksi, it's clear, dilakukan Diyah bersama suaminya, Arya, yang juga putra NJ. Saat mem beli kedua petak lahan itu dibayar secara tunai.

“Saat itu harganya Rp 400 juta dibayar tunai,” ujarnya sambil menyebut bahwa ayah kandung NJ, Kamil, 75, kini tinggal di Dusun Cempokosari, Sarimulyo Desa Village. Sebelum meninggalkan kantor desanya, terang Didik, para korban tersebut berpesan agar memberi tahu jika sewaktu-waktu ada transaksi jual-beli terkait kedua petak lahan itu. “Mereka mengawasi aset tanah milik NJ itu agar uang mereka bisa dikembalikan,"he said. (radar)