The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Regional Expenditures 2017 Diproyeksi Rp 2,9 T

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

bupati-anas-menyerahkan-nota-pengantar-pembahasan-kua-ppas-tahun-2017-kepada-wakil-ketua-dprd-ismoko-kemarin

Sediakan Subsidi Angkutan Pelajar

BANYUWANGI – Anggaran belanja daerah tahun 2017 diproyeksi naik sekitar Rp 101,93 miliar dari tahun 2016. Tahun lalu belanja daerah hanya Rp 2,8 triliun dan tahun 2017 diproyeksi naik menjadi Rp 2,904 trillion. Selain belanja daerah, pendapatan juga diproyeksi naik menjadi Rp 2,72 trillion.

Jika dibandingkan pendapatan tahun 2016 Rp 2,50 trillion, pendapatan akan ada peningkatan sebesar 8,72 persen atau setara Rp 218 billion. Proyeksi belanja dan pendapatan daerah tahun 2017 itu diketahui dari nota pengantar pembahasan penjelasan Kebijakan Umum Anggaran serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) yang disampaikan Bupati Abdullah Azwar Anas dalam rapat paripurna DPRD kemarin (11/10).

Regent Anas said, proyeksi belanja daerah sebesar Rp 2,904 triliun itu akan diprioritaskan di sejumlah sektor. Prioritas pertama, meningkatkan akses pendidikan dan kesehatan bagi warga. Di bidang pendidikan, diantaranya program pengentasan anak-anak dari buta huruf.

Besides that, Pemkab Banyuwangi juga akan mengeluarkan anggaran untuk subsidi angkutan pelajar. Untuk program baru ini, pemerintah tidak akan membeli angkutan khusus, namun akan sewa kendaraan yang peruntukannya untuk mengangkut anak-anak yang tidak punya kendaraan.

“Selain bus, pemerintah akan memberikan subsidi pada angkutan kota (public transportation). Angkot di kota akan di berdayakan untuk fokus mengantar jemput anak sekolah yang tidak mampu,Said Anas. Angkot yang telah subsidi, saat jam sekolah tetap harus berangkat meski penumpangnya hanya separo.

Setengah dari kekosongan angkot tersebut itu yang akan disubsidi pemerintah. However, jika sudah penuh tidak dapat subsidi. Di bidang kesehatan, continued Anas, akses-akses peningkatan layanan kesehatan akan ditingkatkan. Mulai rumah sakit, puskesmas dan juga tenaga dokter spesialis, akan disediakan.

Pemkab juga akan membuat rumah singgah. Rumah singgah itu untuk anak-anak telantar, misalnya anak-anak yang terkena kasus narkoba. “Persoalan narkoba ini bukan semata-mata penanganan hukum tapi juga perlu rehabilitasi. Makanya kita perlu rumah singgah. Rumah singgah ini nanti juga kami bangun untuk orang-orang tua telantar. Dan rumah singgah ini kita tidak bangun fisik tetapi kita akan sewa,”terang Anas. (radar)