BANYUWANGI – Seorang oknum Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Cluring, Banyuwangi, East Java, dilaporkan ke pihak berwajib oleh Rudi Jose, aktivis pengamat Pemilu setempat.
Reporting from timesindonesia, oknum PPK Cluring berinisial N tersebut diduga telah menipu sejumlah Calon Legislatif (Candidates) pada kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) 17 April 2019 then.
Rudi Jose menyebutkan, sesuai keterangan sejumlah Caleg yang dia dampingi, sebagai petugas penyelenggara Pemilu tingkat Kecamatan, N terbilang berani.
Selayaknya seorang marketing, dia tak segan menawarkan jasa pengamanan suara Caleg. Bahkan melalui sambungan telepon.
“Bukti dan saksi kita sudah punya semua," he said, Friday (3/5/2019).
Even, Rudi Jose menjabarkan nominal yang dibayarkan si Caleg sebagai imbalan kepada Nugroho.
“Besarannya berbeda-beda, ada yang bayar Rp 180 million, there are Rp 350 million, bahkan ada yang bayar Rp 1,3 billion,” terang Rudi Jose yang ditemani rekannya, Enggar Cahyadi asal Jakarta.
“Klien saya menceritakan detil terkait transaksi uang dengan oknum PPK Kecamatan Cluring tersebut,” he added.
As an example, lanjut Rudi Jose, salah satu pembayaran dilakukan di kamar nomor 62, Hotel Surya, Yes I.
“Kami juga punya saksi dari kalangan Caleg yang menolak saat ditawari, dan itu juga ada bukti, kami anggap ini telah merusak citra demokrasi dan harus kami laporkan,” he said.
Meanwhile, dikonfirmasi terpisah, PPK Kecamatan Cluring berinisial N membantah telah menawarkan jasa pengamanan suara serta menerima sejumlah uang dari Caleg.
“Saya pastikan tidak ada,He said.
And, ketika disinggung terkait adanya transaksi pembayaran dari Caleg dikamar nomor 62 hotel Surya, Yes I, dia juga berkelit.
“Konfirmasi saja ke Surya Jajag no 62,” ucapnya.
Menanggapi jawaban tersebut, Rudi Jose beserta para Caleg berencana akan menemui N. Termasuk mengundang para awak media guna mengabadikan kisah Caleg dan PPK Kecamatan Cluring Banyuwangi tersebut.
