The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Luncurkan Tagline Baru Banyuwangi Bahagia

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – Lima hari sebelum mengakhiri masa jabatan, Bupati Abdullah Azwar Anas memimpin apel terakhir di halaman kantor Pemkab Banyuwangi kemarin (15/10). Selain memimpin apel, Bupati Anas juga meluncurkan “Banyuwangi Bahagia” sebagai tagline baru Banyuwangi.

Bahagia yang dimaksud dalam tagline anyar tersebut merupakan akronim dari kata berakhlak, sejahtera, guyub, indah, dan aman. “Jangan lupa bahagia,” ujar Anas usai meluncurkan tagline tersebut. Anas mengaku pihaknya menargetkan rakyat Banyuwangi harus bahagia, tidak hanya sejahtera atau memiliki pendapatan per kapita yang tinggi.

Anas gave an example, di sejumlah kota besar di tanah air, income per kapita masyarakatnya sangat tinggi. However, di sisi lain jumlah warga yang bunuh diri dan kasus pembunuhan juga tinggi. “Untuk menurunkan tingkat kekerasan, masyarakat Banyuwangi harus bahagia,He said.

Meanwhile, tagline Banyuwangi Bahagia memiliki makna mendalam. Kata “berakhlak” mengandung makna sehebat apa pun pembangunan dilakukan, jika masyarakat tidak memiliki akhlak alias moral yang baik, berbagai kemajuan yang telah dicapai itu menjadi tidak berarti.

Lantas, akhlak yang baik tersebut perlu diiringi kesejahteraan. Because, jika masyarakat hanya mengandalkan akhlak yang baik tapi hidupnya tidak sejahtera, bisa menimbulkan dampak yang kurang bagus. Kata “guyub” mengandung makna rukun dan gotong-royong.

Dengan kerukunan dan gotong-royong, Banyuwangi bisa semakin maju. Kata indah dipilih dengan harapan Banyuwangi yang saat ini sudah bersih, diharapkan tidak menjelma menjadi kota yang kotor. Kata aman bermakna ajakan kepada masyarakat menjaga keamanan dan situasi kondusif di Bumi Blambangan.

“Keamanan harus dijaga. If not, akan menjadi masalah,” kata bupati yang akan mengakhiri masa jabatan pada 20 Oktober mendatang itu. Kepada PNS dan staf di lingkungan Pemkab Banyuwangi, Anas berpesan agar mereka mempertahankan kinerja yang selama ini sudah baik.

Even, kinerja tersebut harus terus ditingkatkan. According to Anas, transisi kepemimpinan di Banyuwangi tidak boleh dijadikan alasan bagi pegawai dan staf pemkab untuk mengendurkan kinerja. Pelayanan publik harus terus ditingkatkan.

“Kita telah meletakkan fondasi agar Banyuwangi bisa bersaing dengan kabupaten dan kota lain. Ternyata kita bisa membuktikan Banyuwangi mampu bersaing. Itu harus ditingkatkan," he exclaimed. Mantan anggota DPR RI itu membeber indikator ekonomi dan kesejahteraan rakyat Banyuwangi mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Persentase kemiskinan berhasil ditekan hingga dua digit, tepatnya dari 20,09 persen pada 2010 Becomes 9,57 persen pada 2014. Pendapatan per kapita penduduk Banyuwangi juga melesat tajam. Income per kapita penduduk Bumi Blambangan pada 2010 hanya Rp 14,97 juta per orang per tahun.

On 2015 pendapatan per kapita penduduk Banyuwangi telah mencapai Rp 33,7 juta per orang per tahun. Capaian lain yang tidak kalah mentereng, produk domestik regional bruto (GRDP) Banyuwangi meningkat pesat dari Rp 23,46 triliun pada 2010 to Rp 40,48 triliun pada 2015. (radar)