The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Crazy Waves, Three Fishing Boats Sink

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

MUNCAR – Cuaca buruk melanda sejumlah kawasan di Kabupaten Banyuwangi. Salah satunya di kawasan pesisir Pantai Muncar. Ombak yang tinggi, membuat ratusan nelayan terpaksa berhenti melaut. Tiga kapal milik nelayan yang sedang bersandar tenggelam kemarin (10/2).

Salah seorang nelayan, Darwin, 38, Hamlet Palurejo, Tembokrejo Village, Muncar District, mengatakan cuaca ekstrem sudah terjadi sejak sepekan lalu. Para nelayan memutuskan untuk tidak melaut dengan alasan keselamatan. “Ombaknya di pinggir bisa dua meter, apalagi di tengah bisa lima meter," he said.

Ombak yang tinggi itu, light him, para nelayan memilih lempar jangkar. Apalagi pada Kamis malam (9/2), it's clear, around 22.00, ombak semakin menggila dengan ketinggian sekitar tiga meter. “Nelayan bingung semua," he said.

Tidak sedikit dari nelayan yang memindahkan kapal dan perahunya dari Pantai Satelit ke sekitar dermaga Pelabuhan Muncar di Desa Kedungrejo, Muncar District. “Kalau dibiarkan, kapal bisa rusak, tenggelam dan terseret ombak, He said.

Meski para nelayan sudah berusaha mengamankan perahu dan kapalnya, tapi gara-gara ombak besar itu tiga perahu fiber milik nelayan tenggelam. Ketiga perahu itu milik Arif, 32; Mahfud, 53, dan Siswanto, 30, semuanya warga sekitar pelabuhan Satelit, Dusun Palurerejo, Tembokrejo Village.

“Masih selamat, kapal hanya tenggelam di pinggir dan masih terikat tali,” ungkap Siswanto, salah satu pemilik perahu. Perahu yang tenggelam itu juga tidak mengalami kerusakan yang berarti. Untuk menghindari terjangan ombak susulan, perahu akhirnya diangkat ke daratan. Semalaman, nelayan di Pantai Satelit terus waspada mengingat cuaca tidak membaik.

“Semalaman kami tidak tidur, perahu itu aset berharga bagi keluarga kami," he said. Hingga Jumat pagi (10/2), ombak masih cukup tinggi. Beberapa kali ombak menghantam plengsengan yang berada di tepi laut. Para nelayan juga masih waspada dengan tetap memantau kondisi perahunya.

“Ombaknya kasar, dan itu sangat berbahaya jika memaksa melaut,” pungkas Siswanto. (radar)