The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Omzet Perajin Ikan Asin Menurun

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Photo Illustration

BANYUWANGI – Para perajin ikan asin yang tinggal di pesisir Pantai Muncar, Muncar District, Banyuwangi Regency, tampaknya harus bersabar. Cuaca yang sering mendung, membuat hasil produksinya tidak bisa maksimal.

Reported from Radar Banyuwangi – Jawa Pos, proses pengeringan yang hanya mengandalkan sinar matahari, berpengaruh bila cuaca mendung atau hujan. And it, membuat omzetnya juga menurun, Wednesday (10/6/2020) yesterday.

Sekarang masih sering mendung,” explained Warsini (40) salah satu perajin ikan asin asal Desa Kedungrejo, Muncar District.

Warsini mengatakan, saat kemarau membuat ikan asin itu mudah dan cepat kering. In a day, bisa memproduksi ikan asin kering kualitas bagus hingga tiga ton. But right now, karena sering mendung maka proses penjemuran hingga sampai 5 day.

Cuacunya sekarang tidak menentu, setelah duhur kadang sudah mendung,” he said.

Warsini menambahkan, karena kurangnya jemuran, ikan yang dijemur untuk dibuat ikan asin menjadi bau, berubah warna, bahkan rusak. Yang menyedihkan lagi, bila biasanya satu bulan bisa meraup Rp 3 also up to Rp 5 million per month, kalau cuaca hujan seperti ini hanya kisaran Rp 1 million to Rp 1,5 million per month.

Kalau ada mesin pengering kemungkinan masih bisa teratasi,” he said.

Ikan asin hasil produksinya ini, light him, dikirim ke berbagai kecamatan di Kabupaten Banyuwangi. Even, juga ada yang dikirim keluar kota seperti Surabaya dan Bali.

Kalau kondisi cuaca seperti saat ini, kami hanya bisa memenuhi kebutuhan pelanggan di Banyuwangi saja,” he said.

Sementara untuk harga ikan asin, Warsini menyampaikan agak mahal, yakni di kisaran Rp 20 thousand to Rp 22 thousand per kilogram. even though, bila musim panas dan ikan juga banyak, harganya hanya Rp 18 ribu per kilogmm.

Stok sedikit, harga naik,” he said.

Mahalnya harga ikan asin saat turun hujan ini, disebabkan butuh tenaga ekstra dalam pembuatannya. Jika mendadak turun hujan, maka harus cepat diangkat ke tempat teduh.

“If not, ikan akan busuk dan rusak,” he said.

Perajin ikan asin lainnya, Karomah (36) menyampaikan sejak sepekan lalu ikan asin yang diproduksi dalam pengeringan butuh waktu hingga beberapa hari.