The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Law  

Pelarian Habib Berakhir

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Dalang Pembunuh Keluarga Rosan Tertangkap di Pasuruan

BANYUWANGI – Setelah nyaris setahun buron, M. Ali Hinduan alias Habib, 44, residents of Dusun Krajan, Kembiritan Village, Tile District, Banyuwangi, berhasil diciduk aparat. Pria yang ditengarai sebagai dalang pembunuhan keluarga Rosan, 43, warga Karangsari, Sempu Kecamatan District, itu ditangkap saat akan check in di Hotel Wisma Karya, Pasuruan, Selasa sore (8/5).

Petugas butuh kerja keras dalam menangkap pria yang satu itu. Because, Habib selalu berpindah-pindah tempat persembunyian dari satu daerah ke daerah lain. Pertama kali, dia kabur ke daerah Kalimantan Barat. Cukup lama dia menetap di Pontianak. After that, dia hijrah ke Pulau Madura. Di sana dia juga berpindah-pindah, yaitu dari Bangkalan ke Sampang.

Even, untuk mengelabui aparat, dia mengantongi kartu tanda penduduk (KTP) baru dengan nama Muhdi Uraidi yang beralamat di Desa Ketapang Barat, Kecamatan Ketapang, Lacquer. Just knowing, Habib mengeksekusi Rosan dan istrinya, Siti Jamila, 38, serta putra semata wayangnya, Dery Pradana, 15, di rumah korban di Dusun Dadapan, Karangsari Village, Sempu Kecamatan District, on Tuesday night 3 May 2011 ago.

at that time, Habib melancarkan aksi bersama Haedori Setiawan, 45, Andi Azis, 43, and Siwan. Untuk menghilangkan jejak, kawanan pelaku kriminal itu memasukkan jasad para korban ke mobil lalu membakar mobil tersebut di jalan sepi di Desa Kluncing, Licin District. Beberapa saat berselang, polisi menciduk Haedori dan Andi Azis. Even, saat ini keduanya sudah divonis majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi.

Haedori diganjar hukuman 18 years in prison, sedangkan Andi Azis dihukum 12 prison. Selama pemeriksaan, Haedori mengungkapkan bahwa otak di balik pembunuhan sadis itu adalah Habib. But honey, Habib sudah kabur ke luar pulau. even though, tidak berselang lama setelah jasad korban ditemukan, Habib sempat dimintai keterangan aparat Polsek Sempu.

Di hadapan sejumlah wartawan kemarin, Banyuwangi Police Chief, AKBP Nanang Masbudi, mengakui bahwa Habib berhasil lolos lantaran ada kelemahan pada proses penyidikan yang dilakukan petugas. “Kami kurang fokus dan mengesampingkan Habib sebagai tersangka. Setelah memeriksa saksi-saksi, ternyata peran (Habib) dominant. Nah, saat itu dia sudah melarikan diri,” jelasnya dalam konferensi pers di Mapolres Banyuwangi kemarin (9/5).

Kapolres Nanang mengungkapkan, penangkapan Habib berawal dari informasi yang menyatakan bahwa buron tersebut berada di wilayah Bangkalan, Madura; Lamongan; and Pasuruan. Next, petugas langsung dikerahkan untuk melakukan pengejaran di tiga kota tersebut. later, aparat mengantongi informasi akurat bahwa Habib berada di Bangkalan.

However, saat itu penangkapan belum bisa dilakukan karena pertimbangan tertentu. “Lingkungan tidak memungkinkan untuk dilakukan penangkapan,” jelas Kapolres Nanang. Tidak kalah akal, polisi memancing tersangka agar keluar dari wilayah Bangkalan. Hingga akhirnya Habib berhasil diciduk saat check in di Hotel Wisma Karya di Jalan Sukarno Hatta, Pasuruan, around 16.15 Last Tuesday (8/5).

A moment later, Habib langsung digelandang ke Mapolres Banyuwangi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Diakui Kapolres Nanang, meskipun telah berhasil meringkus Habib, pihaknya masih memiliki satu tanggungan dalam kasus pembunuhan keluarga Rosan. "To date (yesterday), kami masih terus melakukan pengejaran terhadap tersangka Siwan. Dari hasil lidik (research, Red), dia diindikasi berada di Malaysia," he concluded.

Meanwhile, Habib mengaku berada di Pontianak, West Kalimantan, tidak sampai sebulan. After that, dia selalu berpindah dari satu daerah ke daerah lain. “Saya melarikan diri supaya tenang," he said. Ketika ditanya motif pembunuhan sadis yang dia otaki, pria berperawakan pendek kurus itu hanya mengatakan karena hubungan bisnis. Dia juga tidak mengakui keterangan Haedori yang mengatakan dialah dalang pembunuhan yang menggegerkan warga di seantero Banyuwangi tersebut.

“Saya tidak bisa berbicara banyak sekarang. Buktikan saja di pengadilan,” tantangnya. As previously reported, pembunuhan tragis terjadi di kawasan sepi tepi jalan Desa Kluncing, Licin District, on 4 May 2011 ago.
Satu keluarga yang terdiri atas bapak, mother, and children, dibunuh dengan keji kemudian mayatnya dibakar di dalam mobil. Korban yang meninggal secara mengenaskan itu adalah keluarga Rosan, 43, warga RT 05/RW I, Dusun Dadapan, Karangsari Village, Sempu Kecamatan District, Banyuwangi.

Selain Rosan, mayat yang hangus dan menumpuk di dalam mobil bagian belakang itu adalah istri Rosan, yakni Jamilah, 37, dan anak mereka yang masih berumur 14 year, Dairy Products. Originally, The identities of the three victims are a mystery. However, setelah ditelusuri jejak dan riwayat kepemilikan mobil tersebut, Finally it was discovered that the four-wheeled vehicle belonged to the Rosan family from Karangsari Village.

Police also found underwear and a car service card about five meters from the car. Hal itu juga diperkuat dengan temuan bercak darah yang masih baru di rumah korban. Finally, the police concluded that the three charred bodies in the car were the Rosan family. (RADAR)

Keywords used :