The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Pemkab Banyuwangi Berjuang Naikkan Level ITdBI

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Pemkab-Berjuang-Naikkan-Level-ITdBI

UCI Memberikan Predikat Excellence

BANYUWANGI – Masyarakat Banyuwangi patut bangga. Federasi balap sepeda dunia alias Union Cycliste Internationale (UCI) menilai, ajang balap sepeda yang digeber di kabupaten ujung timur pulau jawa ini, yakni International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) sebagai kejuaraan terbaik di Indonesia serta masuk dalam tujuh kejuaraan balap sepeda terbaik tingkat Asia.

As known, ITdBI rutin digeber di Bumi Blambangan sejak 2012 then. Pada perhelatan ITdBI tahun 2014 and 2015, UCI memberikan predikat excellence. Excellence level merupakan predikat tertinggi pada kejuaraan balap sepeda internasional.

Untuk dapat meraih predikat excellence, penilaian penyelenggaraan balap sepeda harus di atas 90 poin. Predikat excellence tersebut menjadikan ITdBI masuk dalam tujuh kejuaraan balap sepeda terbaik di Asia dan terbaik di Indonesia.

Predikat tersebut merupakan penilaian UCI terhadap ITdBI 2014 dan 2015,” ujar advisor UCI, Jamaludin Mahmood. Pria yang karib disapa Jamal tersebut menuturkan, in between 31 kejuaraan balap sepeda di Asia yang dihelat selama tahun 2015, hanya ada tujuh even yang dinilai excellence oleh UCI.

Tujuh even tersebut antara lain, Le Tour de Langkawi di Malaysia, Tour of Japan, Tour de Korea, Tour de Iran, dan Japan Cup. Selain itu predikat serupa juga diberikan kepada Tour de Kumano di Jepang dan ITdBI.

“Yang lebih membuat kita bangga, ITdBI digelar oleh sebuah kabupaten, tidak seperti yang lain. Tour de Langkawi, Japan, dan Korea di gelar oleh negara, sedangkan Tour de Kumano oleh provinsi," he said. Yang juga patut diapresiasi, imbuh Jamal, ITdBI merupakan ajang balap sepeda termuda di antara even lain yang mendapat predikat excellence level.

Tour de Langkawi yang menyusuri sepanjang semenanjung Malaysia sudah diselenggarakan sejak 1996. Sedangkan Tour de Iran yang melewati dua negara, Iran dan Azerbaijan, telah diselenggarakan sejak 1986. Besides that, Japan Cup telah dirintis mulai tahun 1992.

Tour of Japan dimulai tahun 1996. Hampir bersamaan dengan Tour de Kumano di Prefektur Mie, Japan. Meanwhile, Tour de Korea yang diselenggarakan di Korea Selatan relatif lebih muda, yaitu tahun 2001. Sedangkan untuk ITdBI baru dihelat pada tahun 2012. Pada penyelenggaraan 2014 and 2015, ITdBI telah meraih excellence level.

“(ITdBI) ini yang terbaik di Indonesia. Ini semua berkat komitmen yang tinggi dari semua pihak untuk mendukung even ini,” puji pria yang menjadi race director ITdBI selama empat tahun. Jamaludin mengungkapkan, untuk mendapatkan excellence level, ada beberapa penilaian yang diukur oleh UCI.

First, teknis pengelolaan lomba, seperti hubungan antara organizer dan tim peserta, serta organizer dan commisare (wasit/penilai). “Di sini UCI melihat bagaimana penyelenggara mampu membangun komunikasi dengan peserta dan tim penilai sehingga perlombaan bisa berjalan dengan rapi," he said.

Parameter kedua, UCI menilai keamanan selama perlombaan berlangsung. Termasuk terjaganya keamanan sepanjang jalur yang dilalui peserta dan koordinasi lintas aparat keamanan yang terlibat. “Nilai tertinggi diraih dari keamanan ini. Mereka beri kita nilai very good secure,” ujar Jamal.

Faktor ketiga yang juga menjadi kriteria penilaian adalah promosi ajang balap sepeda internasional melalui media massa. “Biasanya tim UCI langsung memantau lewat media-media di setiap akhir etape. Jadi langsung terpantau berapa banyak berita yang muncul, semakin banyak semakin baik penilaiannya,” cetus Jamal.

Fourth, juga dilihat bagaimana even ini bisa membawa dampak positif bagi masyarakat, misalnya perputaran perekonomian masyarakat saat even berlangsung, infrastruktur jalan yang semakin membaik, dan menumbuhkan kebanggaan bagi warga.

“Jalan yang bagus kan tidak hanya dirasakan oleh peserta balap sepeda tapi juga dinikmati oleh masyarakat untuk jang ka panjang. Begitu juga animo masyarakat terhadap perlombaan ini pun turut menyumbang poin. Di sini, masyarakat sangat antusias menyambut balapan ini, dan ini sangat menyenangkan bagi kami dan tentunya juga pembalap," he explained.

Kesan menyenangkan tersebut di ungkapkan pembalap asal Selandia Baru, Jason Christie. Rider yang tergabung dalam tim Kenyan Riders Downunder itu sudah empat kali mengikuti ITdBI. Juara etape III ITdBI 2016, itu mengaku sangat gembira bisa kembali ke Banyuwangi.

“Menyelesaikan balapan yang berat seperti di Banyuwangi selalu spesial. Sangat menyenangkan melihat keramaian warga di sini. Banyuwangi selalu spesial bagi karir balap sepeda saya. Saya tidak akan pernah lupa,” kata Christie yang pada etape 2 ITDBI 2016 ini berhasil menjadi raja tanjakan (KOM).

International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) merupakan ajang balap sepeda yang sudah masuk agenda rutin (calendar of event) UCI. Balap sepeda kategori 2.2 ini diselenggarakan tiap tahun sejak 2012. Meanwhile, Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan dengan bekal excellence level, banyak pihak yang mendesak dia untuk meningkatkan kategori ITdBI menjadi 2.1.

“Akan kami pertimbangkan untuk naik kelas. Mungkin dengan menggandeng kabupaten tetangga untuk memperpanjang rute. Bisa kita bicarakan dengan kabupaten terdekat," he said. Anas added, balap sepeda ITdBI ini membawa dampak positif bagi Banyuwangi.

Salah satunya adalah “memaksa” pemkab membangun infrastruktur jalan, tidak hanya di wilayah perkotaan namun merambah ke perdesaan. “Balap sepeda ini kan menuntut jalan yang dilalui mulus, tidak berlubang. Ini membuat kita membangun dan memelihara jalan beraspal hingga desa. Ini salah satu bentuk konsolidasi infrastruktur yang kami terapkan di Banyuwangi," he explained.

Anas hopes, ITdBI akan menjadi pembelajaran bagi masyarakat Banyuwangi agar lebih disiplin, sportif, dan terkoneksi dengan dunia global. He exemplifies, siswa SD diimbau untuk ikut menonton lomba saat pembalap melintasi sekolahnya, agar mereka tahu makna sportifitas, serta menambah wawasan global mereka secara langsung.

“Banyak pelajar yang memanfaatkan acara ini untuk praktik langsung berbahasa asing. Ada yang berusaha mengajak ngomong bahasa Inggris, bahkan ada juga yang mempraktikkan penguasaan bahasa Korea. Besides that, dengan menyaksikan ITdBI, pelajar semakin termotivasi untuk eraih prestasi," he concluded. (radar)