The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Pemudik Pakai Pesawat Diprediksi Capai 13 Thousand

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BLIMBINGSARI – PT Angkasa Pura II Bandara Banyuwangi memprediksi jumlah pemudik yang menggunakan transportasi melalui Bandara Banyuwangi mencapai 13.580 person. In a day, diperkirakan ada pemudik yang datang dan berangkat rata-rata sekitar 799 person.

Prediksi itu mengalami kenaikan sebanyak sekitar 49,5 percent of the year 2017 which is just 9.084 orang penumpang. “This year, warga Banyuwangi dan sekitarnya yang tinggal di luar daerah banyak pulang kampung menggunakan transportasi udara,” ungkap Executive General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Banyuwangi Anton Martbalius.

Sedangkan untuk jumlah penumpang harian selama 2018 stabil. Sementara untuk penumpang selama bulan Ramadan, justru mengalami penurunan karena banyak aktivitas warga yang dipindah jadwalnya.

Rata-rata jumlah penumpang setiap hari pada Januari 700 person, February 800 person, March 900, April 1.000 dan Mei kembali menurun karena memasuki puasa. “April sempat 1.000, lalu sedikit menurun lagi,” the light.

Untuk puncak keramaian penumpang, dia memperkirakan akan terjadi pada H-3 Lebaran Idul Fitri. Dia memastikan pelayanan akan diupayakan semaksimal mungkin. Baik dari kecepatan akses informasi, antisipasi gangguan kesehatan pengguna jasa, dan kebutuhan lainnya. “Seperti yang kita sampaikan, H-3 akan meningkat,” the light.

Menghadapi angkutan Lebaran, pihak pengelola bandara siang kemarin melakukan apel siaga dengan melibatkan seluruh stakeholder. Mulai dari Kepolisian RI, TNI AD, TNI AL, Dinas Perhubungan Banyuwangi, BMKG, Kantor Kesehatan Pelabuhan, para Ground Handling Agent, BP3, airnav, dan juga para maskapai yang beroperasi di Banyuwangi.

Anton mengungkapkan apel ini dalam rangka untuk membangun kekompakan. Pihaknya juga mendirikan posko terpadu. Salah satu tujuan dibentuknya Posko Angkutan Lebaran Terpadu ini untuk melaksanakan pemantauan dan pengendalian lalu lintas dan angkutan Lebaran terpadu tahun 2018.

Besides that, posko terpadu juga untuk memastikan koordinasi antarpetugas instansi terkait menjadi mudah. Thus, jika ditemukan masalah di lapangan bisa segera diatasi dengan segera. “Kendala yang sering muncul di lapangan agar dapat cepat diketahui dan dicarikan jalan keluarnya,” clear.

Anton berharap semua pihak bisa berkoordinasi dengan baik. Meski tanpa harus berada di posko selama 24 jam penuh. Mengingat tidak semua lembaga memiliki kewenangan secara langsung kepada penumpang atau masyarakat yang ingin memperoleh informasi.

Nanti tidak semua ada di sana. Seperti BMKG dan Airnav kan ya harus di tempat masing-masing, tapi kontaknya kita pastikan ada,” he said.