The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Law  

Polisi Tangkap Penjual Miras yang Diduga Tewaskan 7 People in Banyuwangi

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Photo: banyuwangitimes.com

BANYUWANGI – Polres Banyuwangi menangkap penjual miras oplosan jenis arak Bali yang menyebabkan kematian 7 orang selama bulan April 2018. Penjual minuman keras tersebut adalah Soleh (46), residents of Jl. Gandrung nomor 36, Lingkungan Cungking, Mojopanggung Village, Giri . District, Banyuwangi Regency.

Kita tangkap di Bondowoso. Sebelumnya sempat melarikan diri ke Jember dan Situbondo. Ini yang kita duga menjual arak yang berbahaya itu,” ujar Kapolres Banyuwangi, AKBP Donny Adityawarman, Saturday (21/4/2018).

Kapolres Donny mengatakan, penangkapan tersangka ini setelah adanya penyelidikan kematian Supongo, warga Banyuwangi yang meninggal setelah menenggak miras oplosan bersama dengan Eko Budianto dan Slamet Hadi. Kedua orang yang selamat dari pesta miras ini kemudian dikorek keterangannya.

Mereka mengakui beli miras oplosan ke Soleh. Kita langsung kejar pelaku yang melarikan diri” added.

Meanwhile, terkait kematian 7 orang yang meninggal dunia di RSUD Blambangan Banyuwangi, polisi masih belum memastikan korban akibat minuman miras oplosan yang dibeli dari Soleh.

Kita belum mendapatkan kepastian dari rumah sakit penyebab dari kematian 7 that person. Tapi memang kita memeriksa beberapa orang yang dirawat di sana,” added.

Dari penangkapan Soleh, polisi menerapkan Pasal 142 tentang Undang-undang pangan junto 204 verse 1 KUHP. “Ancaman hukuman 15 years in prison,” added.

Dalam rilis tersebut, polisi membeberkan beberapa botol miras berbagai jenis. Salah satunya adalah botol arak dengan tutup merah yang disinyalir adalah miras oplosan berbahaya yang merenggut banyak nyawa.

Selain itu juga ada 17 jeriken isi 35 liter arak Bali dan 1.396 liquor bottle. Ini merupakan hasil razia yang dilakukan oleh Polres Banyuwangi dan jajaran sejak tanggal 13-29 last April.

“80 orang lebih kita amankan. Ada yang tipiring dan satu orang kita tetapkan pasal pangan karena menyebabkan kematian,” he concluded.