BANYUWANGI – Aparat kepolisian ternyata serius memproses hukum Zainul Farid, 15, Tulungrejo Village residents, Glenmore Kecamatan District, Banyuwangi. Zainul yang kaki kanannya ditembak polisi itu diduga terlibat aksi penganiayaan dan perampasan telepon seluler (cell phone) pada Minggu lalu (23/12). Meski polisi telah menetapkan Zainul sebagai tersangka, Zainul yang tercatat masih kelas IX MTs Darul Hikmah Glenmore itu tidak akan ditahan. Polisi mengabulkan permohonan penangguhan penahanan yang disampaikan pihak keluarga Zainul.
Permohonan penangguhan akan kita kabulkan,” kata Kapolres Banyuwangi AKBP Nanang Masbudi kemarin (29/12). Kapolres Nanang menyebut, penanganan tersangka akan diserahkan kepada Polsek Glenmore. Pemeriksaan akan dilakukan setelah kondisi tersangka membaik. “Tersangka tidak langsung ditahan, dan juga tidak langsung diperiksa,” katanya Setelah ditembak polisi, Zainul me ngalami luka yang cukup serius di kaki kanan. Dia sudah dirawat di RSUD Blambangan. "Today (yesterday, Red), tersangka sudah diizinkan pulang dari rumah sakit (Blambangan Hospital),” kata kapolres.
Menurut Kapolres Nanang, pe ngajuan penangguhan tersangka yang diajukan pihak keluarga dilakukan dengan beberapa pertimbangan. Tersangka menyatakan tidak akan melarikan diri, do not destroy evidence (BB), dan siap datang bila dipanggil saat pemeriksaan. “Keluarganya ada yang menjamin," he said. Nana added, pelaku penganiayaan dan perampasan ponsel itu bukan hanya Zainul. Kejadian itu melibatkan se belas orang. Sepuluh tersangka lain kini masih diburu dan telah ditetapkan dalam daftar pencarian orang (DPO). “Sepuluh orang lain sudah kita masukkan DPO," he said.
As previously reported, Zainul Farid ditembak po lisi saat akan pulang pukul 23.00 Last week. “Saya tidak tahu kenapa ditembak,” sebut Zainul Farid. Before the incident, Zainul mengaku sempat ditantang pengendara motor. Zainul dan beberapa temannya pun langsung memburu orang itu. Furthermore, terjadilah aksi tawuran. “Saya tidak ikut tawuran, karena ban motor kempis," he said. Pengakuan Zainul Farid itu ternyata berbeda dengan pengakuan yang disampaikan polisi. Police version, Zainul diburu polisi karena terlibat penga niayaan dan perampasan. “Di beri peringatan hingga dua kali tidak mau berhenti, kaki kanannya langsung ditembak,” kata kapolres. (radar)
