Tewasnya Pertapa di Karangdoro
TEGALSARI – Meninggalnya Senen, 60, residents of Blokagung Hamlet, Karangdoro Village, Tegalsari District, saat melakukan ritual Suro masih menjadi perbincangan hangat warga setempat. Di mata tetangga kanankiri, Senen sudah sering bertapa dan melakukan ritual lain. Senen dikenal sering bertapa di tempat-tempat tertentu. "So, memang dikenal sering melakukan ritual-ritual seperti itu,” Kata Kapolsek Tegalsari AKP Suhardi melalui Kanitreskrim Bripka Nanang.
Terkait meninggalnya Senen, kapolsek menegaskan bahwa yang bersangkutan murni lemas setelah melakukan ritual berharihari. It means, berdasar pemeriksaan tim kesehatan Puskesmas Tegalsari, sama sekali tak ada tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban. But, masih simpang siur terkait waktu korban meninggal. Bila dilihat dari bau busuk yang keluar dari tubuh Senen, diperkirakan dia meninggal dunia tiga hari sebelum ditemukan.
However, hal itu juga janggal karena dua-tiga hari sebelum ditemukan meninggal dunia, korban diketahui masih hidup. Hal itu terbukti ketika Marsidi mengirim singkong rebus ke tempat Senen melakukan ritual “Minggu tersebut Marsidi masih mendengar suara Senen dari dalam rumah. Waktu itu Senen menolak dikirimi makanan,he said. According to, Nana, hal itu yang masih janggal. Tim kesehatan memang memperkirakan korban meninggal sudah agak lama.
“Itu saja yang menjadi tanda tanya kita," he concluded. As reported yesterday, Senen warga Dusun Blokagung, Karangdoro Village, Tegalsari District, ditemukan tak bernyawa saat menjalani ritual suroan Selasa pagi (5/11). Man 60 tahun tersebut ditemukan saudaranya bernama Marsidi di sebuah rumah kosong di Dusun Sumberagung, Karangdoro Village, Tegalsari District, o'clock 06.30.
First time found, posisi korban dalam keadaan bersila tapi posisi kepala berada di lantai. Wajahnya tampak menghitam. Ada darah kering yang keluar dari mulut korban. When found, Senen hanya mengenakan kaus dalam dan celana pendek serta tubuhnya sudah mengeluarkan bau busuk. Allegedly, dia meninggal dunia karena berhari-hari tidak makan. (radar)
