Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dua Bulan Alami Deflasi

Inflasi September 2017 Delapan Kota IHK Jatim
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Inflasi September 2017 Delapan Kota IHK Jatim

Tujuh Kota IHK Jatim Alami Inflasi

BANYUWANGI- Saat tujuh dari delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jalim mengalami lnflasi pada bulan September, Banyuwangi berhasil mempertahankan deflasi seperti bulan sebelumnya. Hanya saja, deflasi September turun dari 0,11 persen pada bulan Agustus menjadi 0,02 persen.

Walau angka deflasi tidak terlalu tinggi, namun Jatim mengalami inflasi 0,19 persen dan nasional O,13 persen. Dari delapan IHK di Jatim, semuanya mengalami inflasi kecuali Banyuwangi.

Delapan kota IHK itu adalah Jember, Banyuwangi, Sumenep, Kediri, Malang, Probolinggo, Madiun, dan Surabaya. “Angka inflasi tertinggi September Kediri dengan 0,31 persen dan terendah Sumenep dengan 0.03 persen,” ungkap Kepala BPS Banyuwangi Harsono melalui Kasi Distribusi Mulyono.

Mulyono mengungkapkan, dari tujuh kelompok pengeluaran di Banyuwangi, dua kelompok mengalami deflasi. Yakni kelompok bahan makanan 0,85 persen dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembaku 0,1 persen.

Sementara lima kelompok mengalami inflasi, kelompok sandang 2,37 persen, kelompok transportasi 0,10 persen, kelompok perumahan air, listrik 0,08 persen, dan kelompok kesehatan 0,02 persen.

Komoditas yang mendorong laju deflasi adalah turunnya harga cabai rawit, ikan lwmuru, bawang putih, bawang merah, susu bubuk, daging ayam, dan beberapa komoditas yang lain. Sedangkan komoditas yang menahan laju deflasi kenaikan harga emas perhiasan, lemari pakaian, celana panjang, tahu mentah, Ikan tongkol, garam, tomat, nangka muda, ikan teri, dan wortel.

“Laju inflasi tahun kalender September 2017 terhadap Desember 2016, Banyuwangi sebesar 2,12 persen atau lebih rendah dari Jatim sebesar 3,06 persen dan nasional 2,66 persen,” sebut Mulyono.

Sedangkan inflasi year on year, kata Mulyono, tertinggi terjadi di Kota Madiun 4,97 persen. Sedangkan Banyuwangi ada di posisi terkecil dengan angka 2,68 persen. Untuk inflasi bulanan, persentase perubahan IHK September 2017 terhadap lHK Agustus 2017 sebesar minus 0,02 persen atau terjadi deflasi.

“Turunnya sebagian besar harga komoditas, mendorong turunnya IHK dari 125,12 pada Agustus menjadi 125,10 pada September,” ujar Mulyono.

Agustus dan September, Banyuwangi berturut-turut mengalami deflasi yang secara rata-rata terjadi penurunan harga. Pada bulan September rata-rata perkembangan harga mengalami deflasi sebesar 0,02 persen dan selama tahun 2017 terjadi tiga kali deflasi. Yakni Maret 0,20 persen, Agustus 0,11 persen, dan Sepetember 0,02 persen.

Jika dibanding dengan bulan sama tahun sebelumnya, inflasi month to month pada September 2015 terjadi deflasi 0,25 persen, September 2016 deflasi sebesar 0,18 persen, dan September 2017 0,02 persen.

Inflasi tahun kalender bulan September 2017 sebesar 2,12 persen atau lebih tinggi dibanding inflasi kalender 2015 1,51 persen, dan September 2016. (radar)