The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Dorong Investor AS Investasi di BWI

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

dorong-investor-as-investasi-di-bwi

BANYUWANGI- Consul General (Consul General) United States of America (AS) in Surabaya, Heather C. Vavaria, berjanji mendorong pengusaha dan perusahaan AS berinvestasi di Banyuwangi. Selain mendorong investor berinvestasi, Heather juga berjanji meningkatkan kemitraan AS dengan Banyuwangi.

Janji Heather itu disampaikan saat bertemu Bupati Abdullah Azwar Anas di ruang kerjanya kemarin (25/10). For now, kemitraan AS dengan Banyuwangi dilakukan dalam sektor pendidikan melalui program beasiswa dan pertukaran pelajar. Besides that, juga tidak menutup kemungkinan pada bidang yang lain.

“Banyak perusahaan Amerika yang berinvestasi di Indonesia. Kami akan mendorong perusahaan itu untuk berinvestasi di Banyuwangi,” ujar Heather kemarin. Saat menerima kunjungan Heather, Anas membeberkan program pembangunan Banyuwangi.

Anas menyampaikan, Banyuwangi merupakan daerah kategori ring tiga dalam prioritas pembangunan. Because of that, dibutuhkan kerja keras untuk mendorong berbagai sektor bisa maju. Anas says, di awal kepemimpinannya dia memprioritaskan aksesibilitas daerah. So, dia memasukkan target pengoperasian Bandara Blimbingsari pada program seratus hari pertamanya memimpin Banyuwangi.

“Bahkan tidak lama lagi akan ada penerbangan langsung rute Jakarta-Banyuwangi," he said. It says, ajang Banyuwangi Festival (B-Fest) di gelar setiap tahun untuk mengundang wisatawan hadir di Bumi Blambangan. Rangkaian even B-Fest tersebut semakin melengkapi daya tarik bagi wisatawan ke Banyuwangi yang dianugerahi keindahan alam serta kekayaan budaya.

“Tahun lalu, jumlah kunjungan wisatawan asing mencapai hingga 50.000,” ungkanya. Dengan aksesibilitas dan kunjungan wisatawan yang cukup tinggi, said Anas, Banyuwangi juga memikat para investor untuk berinvestasi. ”Saat ini minat investasi di Banyuwangi tumbuh sebesar 80 percent," he said.

Nevertheless, setiap investasi tidak serta merta bisa masuk ke Banyuwangi. Lebih dari lima tahun, Anas mengaku melarang minimarket berjejaring baru dibangun di Banyuwangi. Begitu pula dengan mal yang hanya boleh dibangun di luar kota dengan radius empat kilometer.

Tidak hanya di bidang pariwisata, Anas juga memaparkan potensi Banyuwangi dari sektor lain. Sektor pertanian dan perikanan di Banyuwangi terus ditingkatkan. Pembangunan jalan dan irigasi menjadi faktor infrastruktur penunjang peningkatan sektor pertanian tersebut.

Setiap tahun Pemkab Banyuwangi menggelontorkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) of Rp 50 miliar untuk membangun jaringan irigasi. “Dengan saluran irigasi yang baik ini, penyaluran air ke sawah-sawah semakin optimal. Imbasnya produktivitas pertanian meningkat," he explained.

Besides that, Anas juga mendorong masyarakat untuk tumbuh secara mandiri dengan pola-pola pembangunan berbasis desa. He exemplifies, Gombengsari Village, Kalipuro District, tumbuh sebagai kawasan agro kopi.

“Ini tumbuh dari bawah, dari masyarakat itu sendiri. Pemda hanya membantu mempromosikan. Jika pun pemimpinnya berganti, semangat tumbuh itu akan tetap,” harapannya. (radar)