Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Hanya 24 Legislator yang Ambil Reses

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Program reses yang digagas DPRD Banyuwangi dengan anggaran melalui Perubahan APBD 2013 ternyata tidak diminati anggotanya sendiri. Dari 50 anggota dewan, yang melaksanakan reses ternyata hanya 24 anggota. Dari 24 anggota DPRD yang melakukan program reses, enam anggota hanya melaksanakan satu kali kegiatan. Padahal, reses dijadwalkan di lakukan dalam dua kali kegiatan.

“Tidak semua anggota dewan melaksanakan reses dengan dua kegiatan,” terang Kepala Bagian Risalah dan Persidangan (Kabag Risdang) DPRD Banyuwangi Sigit Harijanto. Sesuai jadwal yang telah diputuskan DPRD, jelas dia, reses dimulai 1 November 2013 hingga 30 November 2013. Tetapi, hingga kemarin anggota dewan yang telah melaporkan kegiatan reses hanya 24 orang. Sementara itu, 26 anggota dipastikan tidak melakukan program yang telah dibuat sendiri itu.

“Jadi yang melakukan pro gram reses tidak ada separo,” katanya. Berdasar laporan yang di terima, jelas dia, dari 24 anggota DPRD yang melaporkan telah melaksanakan reses, yang melakukan dua kali ke giatan hanya 18 anggota. Enam anggota lain hanya melaksanakan kegiatan sekali. “Pro gram reses ini dua kali kegiatan. Kalau melaksanakan satu kali tidak apa-apa,” jelasnya.

Berdasar data yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi, dua dari 26 anggota DPRD yang tidak melaksanakan reses be rasal dari unsur pimpinan. Ke dua pimpinan itu adalah Ke tua DPRD Hermanto dan Wakil Ke tua H. Joni Subagio. “Yang tidak mengambil reses lebih banyak,” terangnya. Menurut Sigit, anggota DPRD Banyuwangi yang me laksanakan reses satu kali kegiatan di anggarkan Rp 9.128.000. Bila melaksanakan dua kali kegiatan, maka dana yang akan di kucurkan Rp 18.256.000.

“Kalau hanya melaksanakan satu kegiatan, yang dicairkan ya Rp 9.128.000,” ungkapnya. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD H. Joni Subagio saat dikonfirmasi mengakui dirinya memang tidak melaksanakan pro gram reses yang baru kali pertama dilaksanakan itu. “Saya sangat sibuk. Jadwal sudah padat, sehingga tidak bisa reses,” katanya. Selain kegiatannya sudah padat, Joni menyebut program reses itu pelaporannya ribet. Laporan reses dianggap njlimet. “Pro gram reses ini merupakan hak anggota dewan,” cetusnya. (radar)