Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Hibahkan Satu Hektare Tanah untuk Sekolah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SRONO – Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, termasuk salah satu nominasi desa terbaik di Banyuwangi pada tahun 2013 ini. Hasil tim penilai lomba yang digagas Pemkab Banyuwangi melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) Banyuwangi menyimpulkan, desa yang dipimpin Agus Tarmidi itu masuk dalam enam besar. Kades Agus Tarmidi sudah menyampaikan paparan terkait keunggulan desa di hadapan tim penilai.

Sebagai aplikasi, tim penilai juga sudah turun langsung ke desa itu guna mengecek fakta di lapangan. Agus Tarmidi mengungkapkan, ada banyak keunggulan di desanya yang tidak dimiliki desa lain. Misalnya, dalam sektor pendidikan. Secara sukarela, aset milik desa berupa tanah seluas satu hektare (Ha) dan akses jalan untuk dihibahkan ke SMAN ! Srono. Itu sebagai bukti konkrit bahwa pemerintah desa (pemdes) sangat getol dalam dunia pendidikan.

Selain itu, desa itu juga memiliki yayasan yatim paitu An-Nur. Bahkan, yayasan yang belum lama ini dibangun itu berkembang cukup pesat. Kini, sudah ratusan anak yatim piatu diasuh di tempat itu. ’’Total ada 106 anak. Semua kebutuhan dan pendidikan ditanggung yayasan,’’ ungkap Tarmidi bangga. Dalam waktu dekat, yayasan tersebut akan segera memiliki SD, SMP dan SMA. Saat ini dana untuk membuat gedung sekolah itu sudah disiapkan.

Pembangunan gedung sekolah itu berkat kerjasama dengan yayasan dan komunitas muslim Australia,’’ paparnya ditemui di kediamannya kemarin. Kini, Pemdes Wonosobo masih terus berjuang untuk mencari lahan dan perkantoran untuk sekolah tersebut. Sebab, dibutuhkan lahan yang luas agar proses belajar siswa di sekolah lebih nyaman. ’’Kita optimistis bisa melakukan itu,’’ tekad kades yang juga menjabat sebagai ketua Asosiasi Kepala Desa Banyuwangi (Askab) itu.

Dari sisi pertanian, kata dia, pemdes terus giat dalam memberikan pembinaan terhadap para petani melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Selain itu, desa itu juga sudah berhasil mengembangkan komoditi durian montong dengan pupuk organik. ’’Buahnya lebat, rasanya manis, dan dagingnya tebal,’’ paparnya. Di bagian lain, di desa itu juga memiliki home industry pembuatan tralis. Sampai saat ini, home industry itu kian berkembang pesat.

Bahkan, hasil buatan warganya itu tembus pasar luar negeri. ’’Sudah lama dikirim ke luar negeri. Banyak yang kagum  etelah melihat langsung,’’ ulasnya. Dengan beragam keunggulan itu, Tarmidi optimistis akan meraih predikat nomor satu desa terbaik dengan menyisihkan kandidat desa lain. ’’Kita sudah persiapkan matang sejak awal agar pembangunan dan pemberdayaan masyarakat terus ditingkatkan,’’ tandasnya. (radar)

Kata kunci yang digunakan :