Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kembangkan Atraksi Seni Daerah, Banyuwangi Gandeng ISI Surakarta

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sepakat menjalin kolaborasi dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta untuk mengembangkan atraksi kesenian daerah. Seniman tari internasional kenamaan, Eko Supriyanto, juga akan terlibat aktif dalam program ini.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, kerja sama ini dilakukan untuk mengembangkan beragam atraksi seni yang ada di Banyuwangi, khususnya atraksi yang masuk kalendar wisata Banyuwangi Festival.

“Banyuwangi Festival sendiri kini telah menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan,” ungkap Bupati Anas.

“Setelah tujuh tahun digelar, pemerintah daerah ingin memberikan nuansa baru bagi wisatawan,” imbuhnya.

Untuk itulah, Bupati Anas mengaku mengundang ISI Surakarta berkolaborasi dengan seniman Banyuwangi memperkaya kreativitas atraksi seni rakyat.

“Dengan saling berbagi pengalaman, diharapkan beragam seni Banyuwangi bisa semakin kaya, terutama seni tari. Tidak hanya dari sisi koreografi, namun juga manajemen pertunjukan dan jejaring pelaku seni,” papar Bupati Anas.

Dalam artian, pemerintah daerah merangkai tari maupun kesenian lain dalam bingkai ekonomi kreatif dan kerangka seni pertunjukan sehingga perlu manajemen dan butuh jejaring. Hal ini sekaligus membuka ruang seniman Banyuwangi untuk go global.

“Apalagi berdiskusi dengan teman-teman ISI juga Eko Supriyanto yang mempunyai portofolio manajemen pertunjukan internasional,” tutur Bupati Anas.

Sementara itu, Eko mengatakan, Banyuwangi memiliki potensi seni luar biasa. Apalagi didukung dengan pemerintahan yang mendukung perkembangan seni.

“Bisa dikatakan pemerintah Banyuwangi sudah gila terhadap seni dengan sudah membuat festival seni sebanyak sekarang ini,” ungkap Eko.

Eko mengaku dirinya sangat antusias saat diajak berkolaborasi dengan seniman Banyuwangi, karena seni Banyuwangi sudah membumi dan memiliki potensi yang sangat beragam sehingga dinilai akan memudahkan pihaknya untuk berkolaborasi.

“Saya sudah sejak lama tertarik dengan seni Banyuwangi. Apalagi kalau mendengar lagu ‘Jaran Goyang’ pinginnya langsung menari,” papar Eko.

Eko menambahkan, sejumlah workshop tari bakal digelar di Banyuwangi. Pasalnya, dia mengaku senang bisa mempelajari kesenian Banyuwangi langsung di tempat bertumbuhnya serta langsung berdiskusi dengan pelakunya.

“Saya harap workshop ini ke depan bisa melahirkan seniman tari muda yang akan menjaga kebudayaan daerah sekaligus mengharumkan nama Banyuwangi,” tutur Eko.

Dalam waktu dekat, kolaborasi dilakukan untuk menyambut sejumlah event besar Banyuwangi Festival, seperti Festival Gandrung Sewu dan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC).

Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Samsudin Adlawi mengatakan, kolaborasi ini dilakukan untuk saling memperkaya kompetensi. Sehingga baik kalangan ISI, Eko, maupun pelaku seni Banyuwangi sama-sama mendapat ilmu dan pengalaman baru.

“Kolaborasi akan diwujudkan. Pelaku seni Banyuwangi bisa saling belajar soal seni pertunjukan terintegrasi, pengelolaan produksi, dan sebagainya,” pungkasnya.