Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Tanpa Papan Nama, Kantor KSP Numpang

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Rumah mertua DS di Dusun Cemetuk, Desa-Kecamatan Cluring ini sempat menjadi kantor KSP Si Mas selama tiga tahun.

CLURING – Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Si Mas di Dusun Cemetuk, Desa/Kecamatan Cluring, yang kini bikin resah ratusan orang anggota karena ditinggal menghilang pimpinannya, ternyata tidak memiliki kantor.

Selama tiga tahun beroperasi, KSP yang dikendalikan DS, 35, asal Semarang, Jawa Tengah, itu berkantor di rumah mertuanya, Sunat dan Tina, yang ada di Dusun Cementuk, Desa/Kecamatan Cluring. Di rumah ini, tidak terlihat ada papan narna KSP.

“Kantornya yang dirumah itu,” cetus Bambang Sugeng, 34, salah satu korban. Bambang yang membongkar dugaan penipuan berkedok simpanan di KSP dengan melaporkan ke polisi itu, mengatakan KSP Si Mas sudah tiga tahun beroperasi dengan kantor di rumah Sunar dan Tina itu.

“Sejak dulu kantornya ya di situ, itu rumah orang tuanya Sigit. Sigit itu suaminya DS,” bebernya. Pada tahun pertama dan kedua, terang dia, keberadaan KSP Si Mas berjalan normal. Baru di tahun ketiga ini, DS yang menjanjikan akan membagikan uang tabungan menjelang Lebaran tiba-tiba menghilang.

“Kalau orang pinjam itu bunganya sekitar tujuh persen, tapi kalau orang menyimpan tidak ada bunganya, hanya anggota akan dapat kue Lebaran. Tahun pertama dan kedua lancar, sekarang kok seperti bermasalah,” bebernya.

Sejak DS menghilang, warga di Dusun Cemetuk, Desa Cluring yang menjadi anggota sempat bergejolak. Mereka minta uang simpanannya segera dicairkan. “Sebanyak 115 warga di Cemetuk yang menjadi korban sempat marah, lalu sepakat melaporkan ke polisi, dan saya yang mewakili,” ujarnya.

Para anggota KSP Si Mas, terang dia, meminta semua uang simpanan anggota dicairkan secepatnya. Apalagi, sekarang ini sudah mendekati hari raya Idul Fitri. “Kita minta semua uang dikembalikan,” tuntutnya.

Sementara itu, untuk mengetahui kondisi KSP Si Mas di Dusun Cemetuk, Desa Kecamatan Cluring, Jawa Pos Radar Genteng mendatangi kantornya. Tapi rumahnya, tempat yang dibuat kantor itu berupa rumah tanpa  ada papan nama. Rumah itu milik pasangan Sunar dan Tina, yang  juga mertua DS.

“Saya tidak tahu apa-apa, DS sudah pindah tiga, bulan  bulan lalu,” cetus seorang ibu yang mengaku pemilik rumah sambil masuk ke rumahnya. Perempuan berumur tua itu kembali keluar saat melihat Jawa Pos Radar Genteng akan mengambil gambar rumahnya.

“Ini bukan rumahnya (DS), ngapain foto-foto. Orangnya sudah pindah, sana pergi,” pinta perempuan itu sambil marah-marah. Kanitreskrim Polsek Cluring, Ipda Hariyanto, mengatakan dugaan kaburnya pimpinan KSP Si Mas masih dalam penyelidikan.

Setelah memeriksa saksi pelapor dan pegawai, pihaknya menjadwalkan untuk memanggil saksi korban. “Rencananya, mulai besok saksi korban kita periksa secara bertahap, kami butuh waktu karena banyak korban,”  katanya.

Kanitreskrim menyebut status DS yang dilaporkan masih sebagai saksi terlapor. Sebab, pihaknya masih membutuhkan keterangan saksi korban dan menghitung nilai kerugian akibat kaburnya pimpinan KSP Si Mas tersebut.

“Untuk terlapor juga dicari, tetapi statusnya masih saksi terlapor,” katanya. Seperti diberitakan sebelumnya, DS, pimpinan KSP Si Mas yang berkantor di Dusun Cemetuk, Desa/Kecamatan Cluring dilaporkan Bambang Sugeng atas dugaan penipuan dan penggelapan uang milik ratus an anggota, Selasa (6/6).

Laporan itu dilakukan karena DS tiba-tiba menghilang bersama suami dan dua anaknya. (radar)