Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ekowisata Perawan di Bedul Mangrove

SEWA MURAH: Perahu tradisional Gondang-Gandung bisa mengantar pengunjung menyusur Segara Anakan hingga Ngagelan di TNAP.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI kaya wisata ekosistem. Salah satunya adalah wisata mangrove Blok Bedul di Desa Sumberasri, Kecamatan
Purwoharjo. Ada banyak objek andalan yang bisa dinikmati di kawasan wisata, yang digarap Pemerintah Desa Sumberasri bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) itu.

Hutan mangrove Bedul memanjang sejauh 16 Km di sepanjang tepian Segoro Anakan. Tidak tanggung-tanggung, luas hutan mangrove itu mencapai sekitar 2.300 hektare. Sebanyak 27 jenis mangrove yang terdapat di blok Bedul tersebar di kawasan TNAP dan lahan Perhutani. Selain keragaman fl ora, jenis faunanya juga banyak.

Ada banyak jenis hewan yang menghuni kawasan itu, seperti kera dan biawak. Beberapa spesies burung juga beterbangan di kawasan tersebut. Ada elang Jawa dan elang laut, burung dara laut, burung belibis, burung bangau, ancel bumi, king fisher, kecuk, dan kirik-kirik. Bahkan, ada burung migran dari benua Australia dan beberapa jenis burung yang belum teridentifi kasi. Di wisata Bedul, pengunjung bisa menikmati pemandangan yang indah dan alami.

Menyusuri perairan Segara Anakan dengan perahu tradisional, yang biasa disebut Gondang-Gandung, akan memberikan pengalaman luar biasa. Di sepanjang perjalanan, pengunjung disuguhi pemandangan hutan mangrove yang eksotis. Di pepohonan mangrove hinggap dan terbang berbagai jenis burung. Kera-kera bergelantungan dan biawak merayap di sela-sela batang pohon. Bagi yang hobi memancing ikan bisa menyalurkan hobinya dengan perahu tradisional. Kegiatan memancing bisa dilakukan pada siang atau malam hari.

Masyarakat sekitar juga biasa menjalankan aktivitas mencari kerang, memancing, dan menjaring ikan di sekitar Bedul. Pelancong yang masih betah dan ingin menghabiskan waktu lebih lama, bisa menyewa penginapan di rumah penduduk sekitar hutan mangrove. Wisata kuliner khas Bedul bisa dinikmati pada jam makan siang. Suasana makan siang di hutan mangrove benar-benar spesial dan sulit ditemui di tempat lain.

Apalagi, menu makanannya khas dikemas bungkusan daun pisang dan jati. Ditambah lagi kesegaran meminum air kelapa muda langsung dari buah kelapa yang dilubangi. Ketika dinikmati sembari menyusuri perairan yang membelah hutan mangrove di atas perahu, sungguh akan menjadi kenangan tak terlupakan.

Kenangan indah itu akan bertambah ketika dilanjutkan dengan hiking di hutan hujan tropis yang berbatasan dengan mangrove. Selain hawa sejuk udara, pengunjung bisa melihat banyak satwa liar yang dilindungi. Ada burung merak, kijang, babi hutan, dan hewan liar lainnya. Yang menarik, pengunjung bisa melihat penangkaran penyu di kawasan Ngagelan, TNAP.(radar)