The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Law  

616 Illegal Cigarette Packs Confiscated

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Tile Police Chief Kompol Sumartono (middle) bersama anggota menunjukkan rokok yang disita dari pedagang, yesterday.

GENTENG-Ratusan bungkus rokok tanpa cukai, disita oleh anggota Polsek Genteng dari toko milik Febri Damayanti, 25, Krajan village residents, Kembiritan Village, Tile District, Wednesday afternoon (26/4).

Dalam operasi yang dipimpin langsung Kapolsek Genteng, Commissioner Sumartono, police found 616 bungkus rokok illegal. “Semua rokok itu tidak ada pita cukai dan siap untuk dijual,said the Head of the Genteng Police, Commissioner Sumartono.

According to the police chief, from 616 bungkus rokok yang disita itu ada enam merek, takni merek Abold sebanyak 100 wrap, merek Mahkota ada 100 wrap, 310 bungkus merek Milder, 80 bungkus merek Jaya Bold, merek Super Mona ada 17 wrap, dan sembilan bungkus merek Daun.

“Semua rokok illegal itu kita amankan di polsek," he said. Dari keterangan Febri Damayanti, explained the police chief, rokok yang ada di rokonya itu dibeli oleh suaminya, Hari Purwanto. It is just, Febri mengaku tidak tahu dari mana suaminya mendapatkan rokok itu.

“Biasanya seperti ini (asal rokok) dari Sidoarjo dan sekitarnya,he explained. Kapolsek mengaku untuk penemuan rokok illegal ini hanya menyita barangnya. Untuk pemeriksaan pita cukai, pihaknya tidak memiliki wewenang.

“Kita tidak bisa memeriksa mengenai pita cukai, tapi sudah kita laporkan ke polres," he said. Penyitaan barang dagangan berupa rokok itu dilakukan karena tidak disertai penggunaan pita cukai sebagai tanda pajak. even though, itu wajib dilakukan produsen.

“Kemasan rokok yang tidak dilabeli cukai, atau menggunakan cukai palsu jelas melanggar hukum," he said. Dengan menjual rokok tanpa pita cukai, it's clear, bentuk pelanggaran karena produsen berniat menggelapkan pajak, dan ini bisa merugikan keuangan negara.

“Rokok tanpa cukai umumnya dibanderol lebih murah, ini juga merusak pasaran," he said. (radar)