The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Police simultaneously block Bonek to Jember

Anggota Polsek Srono dan Cluring menghadang suporter Bonek yang akan berangkat ke Jember, yesterday (4/10)
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Anggota Polsek Srono dan Cluring menghadang suporter Bonek yang akan berangkat ke Jember, yesterday (4/10)

CLURING – Anggota gabungan dari Polsek Srono dan Cluring menghadang puluhan suporter bonek yang akan berangka t ke Jember kemarin (4/10). Rombongan pendukung Persebaya itu dicegat di jalan raya depan kampus Universitas Bakti Indonesia (WHERE) Desa Sarimulyo Kecamatan Cluring.

Para suporter bonek itu, rencananya akan menonton pertandingan lanjutan Grup C babak 16 Big League 2 antara Persigo Semeru melawan Persebaya Surabaya di Stadion Jember Sport Garden Jember. “Kita cegat untuk diperiksa barang yang dibawa,” cetus Kapolsek Srono, AKP Mulyono.

Menurut AKP Mulyono, pemeriksaan yang dilakukan itu untuk memastikan para suporter tidak membawa senjata tajam (fair) dan barang terlarang lainnya. “Mereka juga kita suruh untuk pulang karena kondisi tidak aman,” clear.

Ditambahkan oleh Kapolsek Cluring, Inspector Bedjo Madrias, razia bagi para suporter bonek yang akan ke Jem ber, itu sudah dilakukan sejak malam sebelumnya. “Kita semalam sudah melakukan operasi juga,” he said.

Kapolsek Bedjo mengaku akan terus mengamankan jalan yang akan dilalui oleh para suporter bonek tersebut. Because, polisi tidak ingin hal buruk terjadi. “Para suporter juga bersedia untuk membatalkan niatnya ke Jember," he said.

Operasi menghadang para suporter bonek, juga dilakukan anggota Polsek Genteng dan Pesanggaran kemarin (4/10). Mereka menghadang gibol di jalan raya Dusun Sumberwadung, Kaligondo Village, Kacamatan Genteng.

Tile Police Chief, Commissioner Sumartono, yang memimpin operasi itu mengungkapkan sengaja melakukan pencegahan suporter bonek yang akan pergi ke Jember itu demi mencegah kemungkinan buruk yang akan terjadi. “Mereka kita cegah agar kembali ke rumah, kondisi tidak aman,” clear.

According to the police chief, kondisi tidak aman itu terkait bentrok antara bonek dengan perguruan PSHT di Surabaya. Untuk menghindari meluasnya bentrokan, maka bonek asal Banyuwangi diminta pulang saja. “Kita juga sudah koordinasi dengan pengurus PSHT,” he said.

Selain mencegah bonek berangkat ke Jember, it's clear, dari hasil koordinasi yang dilakukan dengan pengurus PSHT itu salah satunya anggota PSHT asal Banyuwangi juga tidak berangkat ke Jember.

“They (pengurus PSHT) bersedia ikut melakukan pengamanan agar anggota tidak ikut kesana," he said. (radar)